Harapan Persija Jakarta Usai Ferry Paulus Terpilih Sebagai Dirut PT LIB

Jakarta - Manajemen Persija Jakarta secara resmi menyatakan Ferry Paulus telah melepas jabatan sebagai Direktur Olahraga PT Persija Jaya Jakarta. Hal ini menyusul terpilihnya Ferry sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Presiden Persija, Mohamad Prapanca menyatakan, mundurnya Ferrry karena yang bersangkutan telah terpilih sebagai Dirut LIB berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT LIB di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

“Terpilihnya Pak Ferry sebagai Direktur Utama PT LIB adalah keputusan dari para pemegang saham PT LIB. Keputusan tersebut merupakan langkah transformasi untuk memajukan industri sepak bola Indonesia,” kata Prapanca, dilansir dari laman resmi Persija.

Manajemen Macan Kemayoran sangat berharap di bawah komando Ferry Paulus, PT LIB bisa membawa kompetisi Indonesia bangkit dan terus membaik.

Mundur Demi Kebaikan Bersama

Ferry mengungkapkan, alasan mundur dari manajemen Persija agar tidak terjadi rangkap jabatan. Selain itu, dia ingin tercipta asas keadilan bagi klub-klub perserta Liga 1 maupun Liga 2.

"Perhari ini saya mengundurkan diri dari Persija karena memang kita berada di kolam yang sama. Barangkali fairnessnya memang harus mengundurkan diri. Jadi per hari ini saya juga akan mengundurkan diri status saya sebagai direktur olahraga di Persija," ungkap Ferry saat jumpa pers usai RUPS LB di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi dijabat oleh Ferry Paulus mulai hari ini pasca ditahannya Akhmad Hadian Lukita.

"Mungkin ini sudah lumayan lama saya tidak bicara dengan teman-teman wartawan. Seperti hari ini saya dimintakan membawa PT LIB baru menuju transformasi baru," ucap Ferry usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) 2022 PT Liga Indonesia Baru di Sultan Hotel Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Menurut Ferry, jabatan yang baru saja diamanahkan kepada dirinya memiliki tanggung berat, mengingat tragedi Kanjuruhan yang baru saja terjadi kemarin.

"Jabatan ini adalah jabatan yang paling berat, bahwa sepak bola kita baru saja mengalami satu tragedi yang belum pernah terjadi di Republik ini dan merupakan tragedi yang kedua terbesar menelan korban, tragedi Kanjuruhan tanggal 1 Oktober kemarin," terang dia.

"Sehingga dalam forum tadi saya sampaikan tadi bahwa ini adalah supir yang agak susah ini, SIM-nya gak tau saya SIM apa," sambungnya. (fan)