Dari total 133 korban jiwa Tragedi Kanjuruhan, sesuai dengan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, pada Rabu (19/10/2022), manajemen Arema FC sudah merampungkan distribusi kepada seluruh keluarga korban meninggal dunia.
Media Arema FC menjelaskan: “Pendistribusian memang dilakukan secara bertahap. Hal ini tidak lepas dari jangkauan domisili korban yang tidak sedikit berasal dari luar kota. Total korban meninggal dunia yang berasal dari luar Malang adalah 30.”
Korban dari luar Malang berasal dari kota-kota lain di Jawa Timur, yakni Blitar, Gresik, Jember, Magetan, Pasuruan, Probolinggo, dan Tulungagung.
Selain melakukan jemput bola dengan mendatangi kediaman kediaman korban luka yang membutuhkan bantuan, manajemen Arema FC terus membuka crisis centre untuk menerima laporan korban yang belum terdeteksi dan terdakwa.
Masyarakat bisa melaporkan untuk pendataan melalui call center 08961334290 atau datang langsung ke Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Pandjaitan no 42, Kota Malang, mulai pukul 13:00-18:00 WIB.
Pendataan dan distribusi bantuan dari Crisis Centre Arema FC kepada korban luka akan berjalan hingga Kamis, 20 Oktober 2022.
Untuk validasi data, korban luka tragedi Kanjuruhan mengisi form dan melampirkan dokumen, seperti fotokopi surat dokter dan keterangan pemeriksaan, identitas korban berupa fotokopi KTP dan foto kopi Kartu Keluarga. Petugas akan mevalidasi data untuk mengatur penyaluran bantuan.
Tragedi Kanjuruhan 01 Oktober 2022 meledak setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan suporter yang turun ke lapangan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kekacauan terjadi seusai pertandingan Liga Indonesia divisi Liga 1 antara Arema dan Persebaya.
Malapetaka tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten telah mengakibatkan ratusan suporter tewas. Pertandingan Arema dan Persebaya tidak menghadirkan penonton dari tim tamu, hanya pendukung Aremania. (raw)
Load more