Kisah Nostalgia Eks Wonderkid Persib Saat Satu Tim dengan Michael Essien: Dia Beda
- VIVA.co.id/Muhammad Ali Wafa
tvOnenews.com - Nama Billy Keraf pernah menjadi simbol harapan baru Persib Bandung.
Winger asal Maumere itu sempat dijuluki wonderkid setelah tampil mengejutkan pada musim 2017.
Kini, ia mengenang salah satu momen paling berharga dalam kariernya. Di mana ia bermain bersama legenda dunia, Michael Essien.
Bagi Billy, momen berbagi lapangan dengan mantan pemain Chelsea dan Real Madrid itu terasa seperti mimpi.
Saat Essien resmi bergabung dengan Persib, Billy sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi bagian dari tim yang sama.
- PT Liga Indonesia Baru (LIB)
“Saya senang sekali bisa bermain satu klub dengan dia. Jadi, ceritanya waktu itu sudah ada beritanya. Tidak hanya di Bandung saja, tetapi juga sudah menjadi pemberitaan nasional jika Essien akan gabung Persib,” kata Billy Keraf di kanal YouTube Bicara Bola.
Ia baru dipanggil untuk mengikuti trial bersama Persib sekitar sepekan setelah kabar kedatangan Essien merebak secara nasional.
“Seketika saya langsung tidak bisa bicara. Saat ditelepon saya diam saja.”
"Yang saya pikirkan ketika itu adalah Essien baru saja masuk ke Persib. Apakah benar saya akan trial di Persib? Dalam hati saya seperti itu."
Tak hanay itu, mantan pemain maung Bandung itu juga membagikan pandangannya tentang sosok Essien.
Bagi Billy, Essien bukan hanya pemain besar, tapi juga pribadi yang menyenangkan di dalam tim.
“Aslinya Essien itu orangnya asyik dan lucu. Lucu banget. Kalau bertemu dengan dia, sepertinya kalau tidak ketawa tidak mungkin,” ungkapnya.
Tak hanya soal kepribadian, kualitas teknis Essien juga membuat Billy kagum.
Menurutnya, level pemain dengan pengalaman Eropa sangat terasa dalam permainan.
“Memang Essien itu sudah beda ya. Pemain yang sudah pernah bermain di Eropa itu cara mainnya sudah berbeda. Kita tidak perlu teriak, dia sudah melihat kita dan tinggal passing saja,” tambahnya.
Billy mengaku banyak belajar dari Essien, terutama soal mental bertanding dan waktu yang tepat dalam bermain.
“Itu sudah 100% pas di kaki. Enak banget bermain bersama dia. Essien juga sering sekali mengajari pemain lain. Terutama soal mental, cara bermain yang bagus, dan passing. Jadi, bagi dia, momentum itu harus pas,” lanjut Billy.
Selain soal kemampuannya di lapangan, Billy juga membagikan karakter asli Michael Essien di luar lapangan.
Sebagai pemain top, Essien ternyata bukan sosok yang sombong.
Billy Keraf menggambarkan sosok Essien sebagai pribadi yang menyenangkan dan lucu.
“Aslinya Essien itu orangnya asyik dan lucu. Lucu banget. Kalau bertemu dengan dia, sepertinya kalau tidak ketawa tidak mungkin,” kata Billy Keraf.
Saat trial pertamanya di Persib, Billy harus berhadapan langsung dengan pemain-pemain senior, termasuk Essien.
“Saya pun bermain melawan Essien dan pemain-pemain yang jadi starting eleven Persib.”
Ia bahkan masih mengingat detail fisik sang legenda.
“Ternyata memang badannya sangat ngeri. Betisnya saja gedhe banget.”
Bukan hanya Billy yang menyimpan kenangan manis.
Michael Essien juga menunjukkan bahwa Persib masih memiliki tempat spesial di hatinya.
Saat Persib Bandung memastikan gelar juara Liga 1 2024/2025, Essien mengirim ucapan selamat melalui media sosial:
“Selamat @persib #backtoback #bobotoh.”
Ucapan tersebut disambut antusias oleh Bobotoh, yang masih mengingat kehadiran Essien sebagai salah satu momen paling bersejarah di Liga 1.
Secara statistik, Essien tampil sebanyak 29 kali untuk Persib, mencetak 5 gol dan 1 assist.
Meski hanya semusim, dampaknya sangat besar bagi citra kompetisi Indonesia.
Sementara itu, perjalanan karier Billy Keraf berjalan dengan arah yang berbeda.
- Instagram/fulgensiusbilly
Ia sempat merasakan masa keemasan saat memperkuat Persib dan menjadi idola baru Bobotoh.
“Di Bandung itu kalau sudah jadi pemain Persib, jadi Raja.”
Popularitasnya begitu besar hingga ia sering mendapatkan perlakuan istimewa dari warga.
“Saya pernah main di Bandung waktu itu, dari pagi makan sarapan, makan siang, sampai makan malam, enggak ada yang bayar.”
Namun, setelah pergantian pelatih dari Djadjang Nurdjaman ke Mario Gomez, peran Billy mulai berkurang.
Ia berpindah ke beberapa klub seperti Borneo FC, Kalteng Putra, Persita Tangerang, hingga sempat bermain di Liga 2 bersama PSDS Deli Serdang.
Kini, karier profesionalnya meredup. Meski begitu, kisah Billy tetap menjadi bagian dari sejarah Persib.
(tsy)
Load more