Michael Essien Sering Cedera di Persib Bandung? Mantan Fisioterapis Timnas Ungkap Penyebab Sesungguhnya
- Antara
tvOnenews.com - Masih ingat Michael Essien? Mantan gelandang Chelsea yang bergabung dengan Persib Bandung pada 2017 itu sempat menjadi sorotan besar publik sepak bola Indonesia.
Belakangan, muncul fakta mengejutkan mengenai penyebab cedera yang dialami Essien ketika berseragam Persib.
Pemain asal Ghana tersebut memang tidak tampil optimal, bahkan sempat mengalami cedera saat mengikuti turnamen pramusim Piala Presiden 2018.
Michael Essien merupakan salah satu bintang kelas dunia yang pernah merasakan atmosfer sepak bola Indonesia. Kedatangannya ke Bandung pada tahun 2017 sontak menghebohkan publik.
Popularitas Persib melesat setelah mendatangkan pemain yang pernah memenangkan Liga Champions 2011/2012 bersama Chelsea, serta dua gelar Liga Inggris pada musim 2005/2006 dan 2009/2010. Ia juga pernah memperkuat Real Madrid dan AC Milan.
Meski dikontrak satu musim dan diharapkan mampu mengangkat kualitas Maung Bandung, performanya dinilai belum memenuhi ekspektasi. Sepanjang musim, ia hanya mengemas lima gol dan satu assist dari 30 pertandingan.
- VIVA.co.id/Muhammad Ali Wafa
Fakta Mengejutkan tentang Essien saat di Persib Bandung
Mantan fisioterapis Timnas Indonesia pada era Alfred Riedl di Piala AFF 2010, Matias Ibo, membeberkan fakta menarik terkait kondisi Essien selama di Persib.
Pembahasan awal menyinggung penggunaan suntikan painkiller yang sering dianggap sebagai solusi cepat meredakan nyeri pemain.
"Pada saat kami misalnya kalau ada alternatif menyuntik, ini timnya baru, Alfred Riedl, Wolfgang, Eddy Harto, Mas Widodo, Izar Lubis, fisioterapinya Persija, dia sudah ada di situ sebelum saya, jadi saya tandeman sama dia di Piala AFF 2010," ucap Matias, dikutip dari YouTube Dens.TV.
Ia menegaskan bahwa penggunaan suntikan bukan rekomendasi tim medis.
"Tapi kalau mengenai suntik menyuntik dan segala sesuatu, kita nggak tahu ya, itu biasanya kalau pemain melakukannya, mereka melakukan sendiri. Tapi kalau kita, tidak menyarankannya, sekali lagi di situ," tambahnya.
Matias yang menempuh pendidikan fisioterapi di Belanda menjelaskan risiko penggunaan painkiller.
"Kalau kita menyuntik untuk menghilangkan rasa sakitnya, terus dia dipaksa bermain, efek suntikannya hilang, itu sakitnya lebih parah lagi, makanya harus berhati-hati sekali," pesannya.
Ia juga menyoroti potensi pelanggaran aturan antardoping jika penggunaan painkiller tidak terkontrol.
"Jadi harus hati-hati di situ, semuanya ada aturannya," lanjutnya.
Saat ditanya host Afif Xavi soal pemain asing yang menggunakan painkiller, Matias memberi jawaban mengejutkan.
"Ada nggak sih pemain luar negeri yang kayak gitu (pakai painkiller)?" tanya Afif.
Matias menjawab, "Mungkin udah aman sekarang ngomongnya, Michael Essien waktu main di Persib Bandung."
Ia mengenang pertemuannya dengan sang bintang.
"Saya ketemu sekali dengan dia, jadi ada temen yang menyarankan, ketemu dong, terus saya ketemu dia, dia masalah lutut kan waktu itu beberapa kali," jelas Matias.
Masalah lutut tersebut mengharuskan Essien menjalani prosedur medis rutin.
"Dia sekali-sekali harus ke rumah sakit untuk menyedot cairan dari lututnya, nah cairan itu berwarna-warni kan, kok bisa berwarna-warni gini?" tanya Matias kepada Essien.
Jawaban Essien membuatnya terkejut.
"Dia bilang waktu saya di Chelsea, dipaksa untuk bermain sakit, jadi dikasih suntikan. Jadi itu efek jangka panjangnya pada saat dari Chelsea," ungkap Matias.
Ia juga menyinggung salah satu insiden besar di Chelsea yang memperlihatkan ketegangan antara staf medis dan pelatih Jose Mourinho.
"Nah berantem, karena salah satunya dari situ, karena dari tim medic-nya nggak mau melakukan itu, tapi dipaksa oleh pelatihnya," tutupnya. (ind)
Load more