Pernah Persembahkan Trofi Prestisius untuk Persija di 2018, Stefano Cugurra Teco Kini Malah Melatih Klub yang Baru Turun Kasta
- X @pratama_re14350
tvOnenews.com - Banyak yang mungkin lupa bagaimana kerasnya tekanan yang pernah menghantam pelatih Stefano Cugurra Teco saat awal menangani Persija.
Pelatih asal Brasil itu tentu tak asing di telinga The Jakmania karena kariernya pernah berada di ujung tanduk akibat gelombang kritik yang tak terbendung.
Ditunjuk sebagai juru taktik Persija pada akhir Desember 2016, suara “#TecoOut” menggema di stadion dan media sosial imbas statistik buruk Macan Kemayoran.
- Media Persija Jakarta
Diketahui saat itu Persija memulai Liga 1 2017 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Persiba Balikpapan, namun tujuh laga berikutnya berubah menjadi mimpi buruk.
Macan Kemayoran tidak kunjung meraih kemenangan dan terperosok di papan bawah.
Meski tekanan begitu besar, manajemen Persija yang saat itu dipimpin Gede Widiade tetap memberikan kepercayaan penuh kepada Teco.
Keyakinan itu tidak salah. Perlahan tapi pasti, performa Persija mulai membaik seiring semakin solidnya racikan strategi sang pelatih.
Musim 2017 ditutup Persija di posisi keempat, sebuah capaian yang terasa manis setelah melewati badai kritik.
Beruntung, dua klub di atas Persija tak memiliki lisensi AFC, membuat Bambang Pamungkas dan kolega berhak tampil di Piala AFC 2018.
Momentum emas itu benar-benar dimanfaatkan Teco. Tahun 2018 menjadi salah satu musim paling bersejarah bagi Macan Kemayoran.
Mereka membuka perjalanan dengan menjadi juara Piala Presiden 2018, turnamen pramusim paling prestisius di Indonesia.
- X @pagarbetisfs
Kiprah mereka di Piala AFC pun tak kalah mengejutkan. Persija menggulung Johor Darul Ta’zim dengan skor 4-0 di fase grup, sebelum akhirnya gugur di semifinal zona ASEAN usai disingkirkan Home United.
Setelah tersingkir dari kompetisi Asia, Persija mengalihkan fokus penuh ke Liga 1 2018.
Situasi semakin menguntungkan setelah Persib Bandung mendapat sanksi berat dari Komdis PSSI, yang membuat jalur Persija menuju puncak klasemen semakin terbuka.
Persaingan menjadi sengit hingga pekan-pekan terakhir. Menang 2-1 atas Bali United di pekan ke-33, Persija mengambil alih puncak klasemen dari PSM Makassar, yang sehari kemudian ditahan imbang Bhayangkara FC.
Pada laga pemungkas, Persija berhasil mengalahkan Mitra Kukar 2-1 dan memastikan gelar Liga Indonesia ke-11 dalam sejarah mereka.
Musim 2018 pun ditutup sempurna: juara Piala Presiden, juara Liga 1, dan Teco dinobatkan sebagai pelatih terbaik Liga 1.
- X @Persija_Jkt
Namun rencana Persija mempertahankan Teco tidak berjalan sesuai harapan.
Tanpa tanda-tanda sebelumnya, Bali United datang dan membawa pulang sang pelatih.
Bersama Serdadu Tridatu, Teco kemudian mempersembahkan gelar Liga 1 2019 dan 2021/22, serta juara Championship Series 2023/24.
Setelah 6,5 tahun bersama Bali United, pelatih asal Brasil yang kini fasih berbahasa Indonesia itu memilih mencoba tantangan baru.
Keputusan mengejutkan pun diambil: Teco turun kasta ke Liga 2 dengan menangani PS Barito Putera, klub yang tengah membangun ulang fondasi timnya.
Kini, perjalanan karier Teco memasuki babak baru. Dari dihujat, dipuja, hingga menjadi legenda di dua klub besar Indonesia, langkahnya kembali jadi sorotan publik.
Siapa sangka, pelatih yang dulu hampir diusir justru menjadi salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola Indonesia. (asl)
Load more