Masih Ingat Patricio Jimenez? Bek Kokoh Persib Bandung yang Pernah Cetak Gol Penalti Mata Tertutup, Ternyata Sudah Mualaf
- Kolase tvOnenews.com / Instagram/explorepersib / diazpatriciojimene
tvOnenews.com - Patricio Jimenez dikenal sebagai salah satu legiun asing terbaik yang pernah dimiliki Persib Bandung. Kiprahnya di Maung Bandung bahkan sempat mendapat sorotan dari FIFA, terutama berkat eksekusi penalti uniknya sambil menutup mata.
Pato—sapaan akrab Patricio Jimenez Diaz—lahir di Villa Alegre, Chile, 23 Juni 1975, dan berposisi sebagai bek. Ia memulai kariernya di Indonesia bersama Semen Padang pada musim 2004-2005, sebelum pindah ke Sriwijaya FC dan akhirnya memperkuat Persib Bandung.
Selama berseragam Persib, Pato memperkokoh lini pertahanan bersama legenda Timnas Indonesia, Nova Arianto, dan legiun asing asal Kamerun, Nyeck Nyobe. Aksi-aksinya di lapangan menjadi favorit suporter Persib.
Pada Piala Indonesia 2007, Pato mencuri perhatian dunia saat melakukan eksekusi penalti sambil menutup mata melawan Persijap Jepara. Saat itu, pertandingan berakhir imbang 2-2 di waktu normal, dan Persib Bandung harus melalui babak adu penalti.
Dilansir dari kanal YouTube Matthew Davis, Rabu (13/11/2024), Pato sengaja menutup matanya karena kiper Persijap, Fance Hariyanto, melakukan provokasi. Meski demikian, ia tetap fokus mencetak gol. Ia menutupi matanya dengan headband dan berhasil membobol gawang Fance.
"Fance menertawakan kualitas saya sebagai eksekutor penalti, apalagi dia selalu memainkan bola sebelum wasit meniup peluit. Tapi saya tetap fokus dan berhasil mencetak gol," kata Pato.
Meski penalti unik itu berhasil, Persib kalah agregat 4-3 atas Persijap. Tendangan penalti Pato kemudian menarik perhatian FIFA, yang meminta video eksekusinya. FIFA pun memberi apresiasi dan mencatatnya sebagai rekor dunia melakukan penalti dengan mata tertutup.
- Instagram/@explorepersib
Â
Pato hanya bermain satu musim di Persib, namun kariernya di Indonesia sangat panjang. Ia pernah membela PSMS Medan, Bontang FC, Persisam Samarinda, Persitara Jakarta Utara, PSIS Semarang, hingga Persikad Purwakarta.
Selain prestasinya di lapangan, Pato juga memiliki perjalanan spiritual yang menarik. Saat bermain untuk Semen Padang pada 2004, ia mendapatkan hidayah dan memutuskan menjadi mualaf. Kehidupan masyarakat mayoritas Muslim di Minangkabau, serta keramahan warga, menjadi pemantik kedekatannya dengan Islam.
Load more