Masih Ingat Antonio Claudio? Legenda Persija Jakarta yang Bangga Jadi Mualaf, Kini Ternyata Justru...
- YouTube/Persija Jakarta
tvOnenews.com - Masih ingat dengan sosok Antonio Claudio de Jesus Oliveira? Ya, mantan bek legendaris Persija Jakarta ini bukan hanya dikenal karena ketegasannya di lini belakang, tapi juga karena kisah hidupnya yang penuh makna dan inspiratif.
Pria asal Brasil itu kini tak hanya dikenal sebagai mantan pemain top, tapi juga sebagai sosok yang menemukan kedamaian hidup lewat perjalanan spiritualnya menjadi mualaf.
Antonio Claudio, yang akrab disapa Coach Toyo, memulai kariernya di Indonesia sejak tahun 1994.
- Instagram/@antonioclaudio32
Saat itu, ia mendapat tawaran dari agen pemain untuk bergabung dengan klub Tanah Air.
Awalnya, Toyo sempat mengikuti latihan bersama Petrokimia Putera di Gresik, namun kemudian ia justru berlabuh ke Semen Padang, yang menjadi pintu awal perjalanannya di kompetisi Indonesia.
Meski musim pertamanya bersama Semen Padang tidak berakhir manis karena gagal menembus delapan besar, perjalanan Toyo di sepak bola Indonesia justru baru dimulai.
Setelah sempat pulang ke Brasil untuk berlibur, ia kembali mendapat panggilan dari PSP Padang, klub yang kemudian mengubah arah hidupnya.
Dari sinilah titik balik besar dalam hidup Antonio Claudio terjadi. Ia mulai mengenal Islam lebih dalam berkat bimbingan almarhum Pak Zamzami, manajer PSP Padang saat itu.
“Ada bapak angkat saya, Pak Zamzami, beliau sudah wafat, ya. Dialah manajer tim yang punya inisiatif datangkan guru agama, pak ustaz untuk ajarin posisi salat, bacaan salat, dan alhamdulillah aku sangat berterima kasih kepada beliau,” tutur Toyo.
Pada tahun 2000, Antonio resmi memeluk Islam. Ia mengaku keputusannya menjadi mualaf murni atas keinginannya sendiri.
“Saya jadi mualaf atas keinginan sendiri,” ucapnya. Menariknya, keluarga Toyo di Brasil tidak menentang keputusannya. Sang ibu justru memberikan restu dan nasihat penuh makna.
“Dia cuma berkata bahwa: ‘Oke apapun keyakinannya yang penting kamu tidak tanggung-tanggung. Tetap dengan maksimal,’” ungkapnya.
Seiring waktu, Toyo mulai terbiasa menjalani kehidupan sebagai seorang muslim. Ia bahkan sempat memiliki nama Islam, Fakhruz Zaman, meski jarang digunakan.
Load more