Kata Marc Klok Selama Ini Penonton Salah soal Sosok Bojan Hodak yang Dianggap Tegas dan Suka Marah-marah, Padahal Beliau Itu…
- Persib
tvOnenews.com - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, menjadi sorotan setelah tidak terlihat dalam perayaan gelar juara Liga 1 2024-2025 yang diraih tim Maung Bandung pada Senin (5/5/2025).
Ketidakhadirannya menjadi tanda tanya besar mengingat momen tersebut adalah klimaks dari perjuangan panjang Persib sepanjang musim.
Kepastian gelar juara Persib terjadi secara dramatis, bukan saat mereka bertanding, melainkan ketika Persik Kediri menahan imbang Persebaya Surabaya di Stadion Brawijaya, Kediri.
- Ligaindonesiabaru.com
Meski sempat tertinggal 1-3, Persik mampu menyamakan kedudukan di menit akhir. Hasil itu membuat Persebaya kehilangan peluang juara dan Persib otomatis menjadi kampiun.
Saat para pemain berkumpul untuk menggelar nonton bareng (nobar) di Graha Persib dan merayakan keberhasilan mereka, Bojan justru tak terlihat sama sekali.
Ia bahkan tak mengunggah apapun di media sosial terkait pencapaian timnya. Teka-teki ke mana sang pelatih pun terjawab ketika ia angkat bicara.
"Ya saya sedang tidur (ketika laga Persik vs Persebaya)," ungkap Bojan Hodak.
- tvOnenews.com - Dwi R Belva
Pelatih asal Kroasia itu mengaku sempat terbangun saat laga memasuki babak kedua dan Persebaya sedang unggul 3-1. Namun, alih-alih menonton kelanjutan laga, Bojan memilih kembali fokus pada pekerjaan lain.
"Sebenarnya saat saya bangun skornya sudah 3-1 (untuk keunggulan Persebaya), tapi kemudian saya sedang bekerja dengan komputer saya," ujarnya.
"Tiba-tiba ponsel saya mulai berdering, pesan-pesan masuk, dan saya bisa mendengar dari luar ada teriakan, sorak-sorai, kembang api dinyalakan, jadi saat itu saya tahu hasil pertandingannya," kenang Bojan.
Bojan menegaskan bahwa gelar ini bukan hal mudah untuk diraih. Liga Indonesia memiliki tantangan tersendiri yang membuatnya lebih sulit dibandingkan kompetisi di negara lain.
"Rasanya luar biasa. Lihat, memenangkan liga itu selalu menjadi hal yang paling sulit. Terus terang, untuk memenangkan liga Indonesia itu jauh lebih sulit dibandingkan negara-negara lain karena sangat banyak perjalanan yang harus ditempuh," kata Bojan.
"Liganya sangat panjang. Jarak yang harus ditempuh, khususnya bagi kami, setiap pertandingan kami harus naik bus selama tiga jam. Itu selalu berat. Kadang-kadang bisa delapan, sembilan, bahkan sepuluh jam," tegasnya.
Load more