Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan mengakui sulitnya memberikan instruksi kepada anak asuhnya hingga harus menggunakan bahasa tubuh dalam laga kontra Persija Jakarta di partai pembuka Liga 1.
Barito Putera meraih kekalahan telak 3-0 dari tuan rumah Persija Jakarta dalam pekan perdana Liga 1 2024/2025 di Jakarta International Stadium, Sabtu (10/8/2024).
Tiga gol yang bersarang ke jala gawang kiper Satria Tama itu dicetak Gustavo Almeida yang menjelma jadi predator berbahaya Macan Kemayoran.
Selepas laga, pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan membeberkan alasan anak asuhnya raih kekalahan telak.
Pelatih yang akrab disapa RD itu menyebut jika jarak lapangan dengan penonton yang sangat dekat membuat dirinya sulit memberikan instruksi kepada anak asuhnya.
Hal tersebut juga didukung dengan suporter Persija Jakarta, yakni Jakmania yang tak berhenti selalu bernyanyi dengan lantang sepanjang 90 menit pertandingan.
Apalagi, jumlah suporter Persija Jakarta yang hadir pada laga perdana itu mencapai 15 ribu penonton.
RD mengatakan bahwa dirinya terpaksa menggunakan bahasa tubuh dengan harapan anak asuhnya mengerti instruksi yang diberikannya dari pinggir lapangan.
"Saya sebenarnya sudah antisipasi itu (jarak penonton dengan lapangan yang sangat dekat), situasi ini tidak bisa memungkinkan bagi kami," ujar Rahmad Darmawan dalam konferensi pers selepas laga, Sabtu (10/8/2024).
"Teriakan-teriakan yang saya lakukan pasti tidak terdengar. Makanya saya menggunakan bahasa tubuh kepada pemain saya," tambah mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 itu.
Walaupun beralasan dengan sulit berkomunikasi dengan anak asuhnya dari pinggir lapangan, namun RD mengaku jika para pemain Barito Putera kerap kesulitan di setiap laga perdana Liga 1.
RD menjelaskan bahwa para pemain Barito Putera sudah lama tak berlaga dengan dihadiri banyaknya suporter di stadion juga menjadi faktor dari kekalahan pada laga tersebut.
Menurutnya, para penggawa Barito Putera seperti ingin cepat-cepat lepas dari bola sehingga membuat hilangnya tempo permainan.
"Saya rasa tidak untuk tekanan, saya hanya antisipasi lebih ke ini pertandingan pertama dan kami sudah lama tidak bermain dengan jumlah penonton seperti ini," jelas RD.
"Saya berusaha buat mengingatkan struktur pemain, tetapi cepat hilang dari pemain karena pemain mau cepat lepas bola, ini bisa dan pernah saya alami di pertandingan pertama," tutupnya. (igp/sub)
Load more