tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sempat merasa kasihan setelah melihat performa Timnas Korea Selatan yang menurun belakangan ini, sampai sentil Federasi Sepak Bola (KFA) segera adakan perombakan.
Bagaimana tidak, mantan pelatih tim tersebut menyaksikan langsung Timnas Korea U-23 harus mengubur mimpi untuk lolos ke Piala Asia U-23 2024.
Rasa simpati Shin Tae-yong muncul setelah Korea U-23 gagal melangkah ke turnamen tersebut untuk ke-10 kalinya secara berturut-turut.
Namun, kegagalan ini sebagian besar disebabkan oleh Shin Tae-yong sendiri, yang berhasil menghentikan langkah Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia vs Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23. Sumber: dok. AFC dan YouTube/르크크 이경규
Melihat laga tersebut, sebagai pelatih profesional Shin Tae-yong tetap bersikap adil meski Korea merupakan tanah kelahirannya.
"Korea adalah negara saya, tetapi saya berusaha bersikap adil," ucap Shin Tae-yong dikutip tim tvOnenews.com pada (30/9/2024) dari Isplus.com.
"Saya tidak punya perasaan khusus karena saya berusaha melakukan yang terbaik di posisi saya," lanjut Coach Shin.
Karena itulah, rasa prihatin pelatih berusia 52 tahun itu muncul terhadap Korea pasca menggagalkan mimpi mereka melangkah ke Olimpiade bergensi di level Asia.
"Saya hanya kasihan bertemu Korea di perempat final dan menghalangi mereka melaju untuk ke-10 kalinya berturut-turut," kata Shin Tae-yong.
Tak sampai di situ, rasa kasihan Shin Tae-yong terhadap sepak bola Korea juga merambah ke dalam hal yang lebih sensitif.
Sepak bola Korea memang sedang menghadapi berbagai kesulitan dan masalah yang membuat mereka berakhir dibully bangsa sendiri.
Terhitung sejak perjuangan ke babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, Piala Asia 2023 hingga Piala Asia U-23 2024 yang tak sesuai harapan.
Polemik yang membuat Juergen Klinsmann selaku pelatih Skuad Negeri Ginseng saat itu akhirnya dipecat dari jabatannya.
Kontroversi terus berlanjut, penunjukan Hong Myung-bo sebagai pelatih baru pada Juli lalu mendapat sorotan tajam karena dianggap tidak adil.
Shin Tae-yong yang sempat masuk bursa pelatih baru Korea saat itu mengaku belum mendapat tawaran resmi dari federasi.
Bagi Shin Tae-yong, sistem di sepak bola Korea khususnya di level tim nasional saat ini sudah jauh lebih baik dari zamannya dulu.
"Semua sistem (di sepak bola Korea) telah berkembang jauh lebih baik dibandingkan saat saya masih di sana," jelasnya.
Saran bijak pun keluar dari mulut Shin Tae-yong kepada Federasi Sepak Bola Korea (KFA) yang saat ini banyak mendapat kritikan, untuk segera lakukan perombakan.
"Kami perlu berkembang lebih sistematis, tapi saat ini saya merasa kondisinya stagnan tak berubah," ungkap Shin Tae-yong.
"Saya pikir asosiasi perlu melihat ke belakang dan melakukan reorganisasi setidaknya sekali untuk melihat mengapa mereka dikritik oleh penggemar sepak bola," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, pada 2018 silam, Shin Tae-yong yang saat itu menjadi pelatih Timnas Korea Selatan pernah dilempari telur busuk dan guling karena gagal bawa tim besutannya lolos fase grup Piala Dunia 2018 di Rusia.
Namun, nampaknya momen pahit dirinya itu berbanding terbalik dengan pandangan dirinya yang kini justru merasa kasihan dengan sepak bola di negaranya.
Shin Tae-yong berhasrat membawa Timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 untuk mengharumkan nama Indonesia dan punya harapan lain.
Jika harapan itu terwujud, Coach Shin mengaku akan memboyong keluarganya untuk tinggal di Indonesia selamanya.
"Mungkin saya harus tinggal di Indonesia selama sisa hidup saya, dan saya sangat suka (tinggal di Indonesia)," tutup Shin Tae-yong. (asl)
Load more