tvOnenews.com - Kurniawan Dwi Yulianto merupakan sosok yang membantu kesuksesan Como FC di musim ini dan berpeluang untuk mendapatkan tiket promosi langsung ke Serie A untuk musim depan.
Klub kasta kedua Liga Italia tersebut tinggal selangkah lagi untuk cetak rekor dengan raih tiket promosi ke kasta teratas untuk kali pertama sejak musim 2002/03 silam.
Como FC berpotensi besar raih tiket promosi langsung ke Serie A jika bisa meraih kemenangan di partai final pekan ke-38 Serie B.
Saat ini, Como FC bertengger di peringkat kedua klasemen sementara Serie B dengan mengantongi 72 poin dan hanya memiliki selisih dua poin saja dengan Venezia yang merupakan klub yang dibela Jay Idzes.
Di balik kesuksesan Como di musim ini yang berpeluang promosi ke Serie A, ada sosok staf pelatih berpaspor Indonesia yang turut membantu klub kasta kedua Liga Italia tersebut.
Adalah Kurniawan Dwi Yulianto yang menjabat sebagai staf kepelatihan di Como. Dirinya sudah menjabat sebagai asisten pelatih sejak 2022 silam.
Eks penyerang timnas Indonesia itu dipagari kontrak jangka panjang di Como 1907, yakni lima tahun.
Ini berarti kontrak Kurniawan Dwi Yulianto baru akan selesai pada 2027 mendatang.
Sebetulnya, Kurniawan Dwi Yulianto sudah disodorkan jabatan asisten pelatih sejak Como promosi ke Serie B pada 2021 lalu.
Namun saat itu dirinya belum bisa menerima tawaran Como karena masih terikat kontrak dengan klub Malaysia, Sabah FC.
Kurniawan Dwi Yulianto merupakan sosok tak asing dengan sepak bola Italia. Pasalnya, ia pernah berkesempatan bergabung dengan Sampdoria saat masih menjadi pemain.
Dirinya berkesempatan berlatih bersama tim utama Sampdoria dan ikut tur pramusim ke Asia pasca mengikuti proyek PSSI Primavera pada 1993-1994.
Setelah itu, pria asal Magelang memutuskan untuk hijrah ke Liga Swiss untuk membela FC Luzern pada 1994-1995.
Saat masih aktif sebagai pemain, tercatat Kurniawan Dwi Yulianto pernah memperkuat sejumlah tim tenar Tanah Air seperti PSM Makassar, Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta.
Sejumlah gelar juara pun berhasil ia raih, mulai dari Divisi Utama Liga Indonesia serta menjadi top skor di musim 1997–98.
Sedangkan di level Timnas Indonesia, tercatat nama Kurniawan Dwi Yulianto bertengger di urutan lima pencetak gol terbanyak dalam sejarah skuad Garuda.
Sejak debut pada tahun 1995 lalu, pemain kelahiran Magelang ini mampu torehkan 33 gol dari total 59 pertandingan hingga pensiun di tahun 2005.
Setelah pensiun sebagai pemain, Kurniawan Dwi Yulianto mengawali karier kepelatihannya menjadi asisten pelatih bersama Borneo FC pada musim 2017/2018.
Setelah itu, dirinya kerap menjadi langganan menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia senior dan U-23 sejak 2019 silam.
Kemudian, Kurniawan Dwi Yulianto bergabung bersama Sabah FC menjadi pelatih utama pada 2019 dan berakhir di tahun 2021.
Walaupun menjabat sebagai asisten pelatih di Como FC, namun pria berusia 47 itu sempat ditunjuk untuk membantu Indra Sjafri menangani Timnas Indonesia U-22 dan menyabet medali emas di SEA Games Kamboja 2023.
Kurniawan Dwi Yulianto kini masih fokus untuk bisa membawa Como FC promosi langsung ke Serie A dengan harus meraih kemenangan di pekan terakhir Serie B.
Pasalnya, jika Como mengalami kekalahan atau meraih hasil imbang, maka Como harus mengikuti babak play-off terlebih dahulu bersama enam tim lainnya.
Como sebetulnya masih berpeluang lolos dengan hasil imbang, namun dengan syarat Venezia yang merupakan klub Jay Idzes mengalami kekalahan di pekan pamungkas.
Berdasarkan hal itulah membuat Como harus mendapatkan tiga poin saat menjamu Cosenza di pekan 38 Serie B untuk bisa memastikan promosi langsung tanpa mengikuti babak play-off.
Berdasarkan aturan dan regulasi Liga Italia, terdapat tiga klub yang berhak mendapatkan promosi dan mentas di Seria.
Dua tim teratas di Serie B berhak mendapatkan tiket promosi langsung ke kasta tertinggi Liga Italia, Serie A.
Sedangkan klub peringkat tiga hingga delapan Serie B harus menjalani dan beradu di babak play-off promosi ke Serie A. (igp/sub)
Load more