Warga Irak Berbondong-bondong Minta Patrick Kluivert Jadi Pelatih Singa Mespotamia usai Dipecat dari Timnas Indonesia, Gantikan Graham Arnold?
- (FACEBOOK \ IFA)
Jakarta, tvOnenews.com – Warga Irak dikabarkan mendadak bahas Patrick Kluivert usai dipecat dari Timnas Indonesia. Mereka dilaporkan minta sang pelatih untuk menukangi Singa Mespotamia.
PK -sapaan akrab Patrick Kluivert- resmi dipecat dari jabatan pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI pada Kamis (16/10/2025). PSSI juga mengakhiri kerja sama dengan seluruh tim kepelatihan asal Belanda.
- Tim tvOne/Taufik Hidayat
Termasuk Gerald Vanenburg (pelatih tim U-23) hingga Frank van Kempen (pelatih U-20). Menurut PSSI, keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan bersama para pihak.
"Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Tim Kepelatihan Tim Nasional Indonesia secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal melalui mekanisme mutual termination," tulis PSSI di laman resminya, Kamis (16/10/2025).
Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan dan pengembangan sepakbola nasional. PSSI pun menyampaikan apresiasi kepada mereka.
Sebagai informasi, Patrick Kluivert telah memainkan delapan pertandingan bersama skuad Garuda. Juru taktik asal Belanda itu hanya meraih tiga kemenangan, sekali imbang, dan empat kali kalah.
Legenda Barcelona tersebut sejatinya berhasil meloloskan Timnas Indonesia ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia memimpin Garuda dalam empat laga di ronde ketiga.
Namun, Patrick Kluivert gagal total di ronde keempat. Timnas Indonesia kalah dari Arab Saudi 2-3 dan Irak 0-1. Hasil itu membuat Garuda resmi gagal merebut tiket ke Piala Dunia 2026.
Hal itu yang menjadi faktor utama di balik pemecatan Patrick Kluivert dkk. Meski demikian, nama sang mantan pemain Timnas Belanda dan Barcelona itu justru dielu-elukan oleh warga Irak.
Menurut laporan dari media Irak, Winwin, sejumlah warga lokal berbondong-bondong menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial negaranya. Mereka memberikan tanggapan positif.
- (FACEBOOK \ IFA)
“Nama pelatih asal Belanda Patrick Kluivert ramai disebut-sebut oleh penggemar Irak di media sosial, meski ia resmi dipecat dari jabatan pelatih tim nasional Indonesia hari ini, Kamis,” tulis Winwin dalam artikelnya.
“Kluivert memimpin tim nasional Indonesia dalam kualifikasi Asia yang menentukan, dan dalam dua pertandingan play-off Asia yang menentukan melawan Arab Saudi dan Irak, di mana ia gagal memimpin mereka ke...Piala Dunia,” tambahnya.
Masih menurut Winwin, beberapa warga Irak itu meminta agar Patrick Kluivert ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Irak (IFA) untuk menjadi pelatih Singa Mesopotamia gantikan Graham Arnold.
“Setelah pemecatannya diumumkan, nama pelatih Belanda itu menjadi topik hangat di kalangan penggemar Irak di media sosial, yang mulai memintanya menjadi pelatih Irak, karena popularitasnya kini menyaingi Arnold,” tulis Winwin.
Namun perlu dicatat, Graham Arnold saat ini masih menjabat sebagai pelatih Irak. Juru taktik asal Australia itu baru menukangi Singa Mesopotamia pada Mei 2025 dengan telah memimpin 6 laga.
Sementara itu, mantan analis teknis Timnas Irak, Ali Al-Naimi, mengatakan bahwa Patrick Kluivert dinilai lebih cocok dengan filosofi Irak ketimbang Graham Arnold.
Ia menilai PK mampu mengatasi kekurangan Garuda di era Shin Tae-yong melalui filosofi menyerangnya yang berbasis penguasaan bola dan rotasi, serta kesadaran setiap pemain akan perannya masing-masing.
PK dianggap memiliki permainan sepak bola cepat dan modern yang sangat mengandalkan serangan dan transisi cepat. Hal itu membuat para penggemar Irak menuntut PK untuk melatih negaranya.
“Ketika pelatih Belanda, Patrick Kluivert, mengambil alih tugas melatihTimnas IndonesiaIa mendapati dirinya berhadapan dengan tim yang karakternya telah dibentuk oleh mantan pelatih Korea Tae Yong Shin selama lima tahun, seorang pelatih yang dikenal karena pendekatan bertahannya yang ketat dan disiplin yang tinggi,” katanya kepada WinWin.
"Patrick Kluivert, hanya sehari setelah penandatanganan kontrak, dengan jelas menyatakan bahwa masalah sepak bola Indonesia terletak pada ketidakmampuan tim menerapkan counter-pressing setelah kehilangan bola, yang memberikan peluang berharga bagi lawan untuk melakukan serangan balik. Ia menegaskan akan mengatasi hal ini melalui filosofi menyerangnya yang berbasis penguasaan bola dan rotasi, serta kesadaran setiap pemain akan perannya masing-masing," imbuh eks analis Irak itu.
"Pelatih asal Belanda ini telah mampu dengan cepat menorehkan prestasi, meskipun baru melatih selama delapan pertandingan. Wajar jika penggemar Irak, dan mungkin penggemar Arab lainnya, menuntut kontrak dengannya, karena ia bermain sepak bola cepat dan modern yang sangat mengandalkan serangan dan transisi cepat. Gaya ini terlihat jelas dalam pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ali Al-Naimi kembali menjelaskan mengapa Kluivert begitu populer di kalangan penggemar Irak.
"Pelatih Australia, Graham Arnold, mengambil alih pelatihan Irak setelah kepergian pelatih asal Spanyol, Jesus Casas, yang memimpin Lions of Mesopotamia selama tiga tahun. Namun, Arnold tidak menerapkan gaya bermain tidak langsung atau persiapan bertahap dari lini belakang seperti yang biasa ia terapkan saat melawan tim-tim dengan pertahanan yang rapat di Australia. Sebaliknya, ia jelas lebih condong ke permainan langsung, pendekatan bertahan, dan transisi cepat," kata dia.
"Para penggemar Irak biasanya condong ke pendekatan menyerang, tetapi yang membingungkan adalah sebagian besar pelatih tim cenderung memainkan gaya bermain konservatif dan defensif, mengandalkan umpan silang dan serangan balik. Mungkin ada tren institusional yang membentuk para pelatih tim nasional Irak dan mendorong mereka untuk mengadopsi gaya bermain ini (Patrick Kluivert)," jelasnya.
Terlepas dari hal itu, Irak akan menghadapi Uni Emirat Arab dalam dua pertandingan di putaran kelima kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 13 dan 18 November 2025.
(yus)
Load more