Wasit Tak Perlu VAR Lagi? FIFA Kenalkan Teknologi Baru di Dunia Sepak Bola
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, menegaskan bahwa sistem Football Video Support (FVS) bukanlah bentuk modifikasi atau versi murah dari Video Assistant Referee (VAR).
Menurut Collina, sistem ini memiliki tujuan yang berbeda, yakni memberikan solusi teknologi perwasitan yang lebih terjangkau dan inklusif bagi liga-liga domestik yang memiliki keterbatasan infrastruktur.
Dalam keterangan resmi FIFA yang dirilis pada Selasa (7/10), Collina menjelaskan bahwa FVS dirancang untuk memperluas akses terhadap teknologi pengambilan keputusan di seluruh dunia.
“FVS tidak boleh dianggap sebagai VAR atau versi modifikasinya, karena tidak melibatkan pejabat video yang memantau setiap insiden,” ujar Collina.
“Kami sangat terdorong oleh hasil pertama dan berharap dapat membantu Asosiasi Anggota kami mendapatkan manfaat dari teknologi ini,” sambungnya.
Berbeda dengan sistem VAR yang membutuhkan jaringan kamera berteknologi tinggi, ruang kontrol khusus, dan tim wasit video profesional, FVS justru dikembangkan dengan struktur yang lebih sederhana.
Sistem ini memungkinkan wasit untuk meninjau keputusan krusial menggunakan satu atau dua kamera yang tersedia di stadion, tanpa harus mengandalkan perangkat canggih seperti VAR.
Proses peninjauan juga tidak dilakukan secara otomatis, melainkan atas permintaan pelatih kepala atau pejabat tim, yang menggunakan gerakan tangan dan kartu khusus untuk meminta review terhadap keputusan di lapangan.
Mekanisme tersebut diharapkan bisa membantu wasit memperbaiki kesalahan jelas pada situasi penting, seperti gol, penalti, atau kartu merah langsung, tanpa mengganggu ritme permainan.
Langkah ini merupakan bagian dari visi FIFA untuk menghadirkan sistem perwasitan yang adil dan mudah diakses di semua level kompetisi — termasuk bagi liga-liga kecil dan amatir yang selama ini belum mampu mengadopsi VAR.
FIFA menyebut FVS sebagai jembatan menuju profesionalisme bagi banyak liga domestik. Dengan biaya operasional rendah dan kemudahan adaptasi, teknologi ini diharapkan menjadi standar baru di kompetisi non-elite di seluruh dunia.
“Tujuannya sederhana: membuat teknologi perwasitan bisa dinikmati semua, bukan hanya kompetisi top dunia,” tegas Collina.
Load more