Indonesia Terseret Skandal Naturalisasi Ilegal Timnas Malaysia, NOC Minta Tak Ada Provokasi
- NOC Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com – NOC Indonesia angkat bicara terkait tuduhan yang menyebut Indonesia berada di balik keputusan FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam kasus naturalisasi ilegal pemain Timnas Malaysia.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan bisa merusak hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia, Apalagi hubungan kedua negara khususnya dalam dunia olahraga yang selama ini terjalin erat.
“Sudah jangan aneh-aneh, hubungan kita (Malaysia-Indonesia) selama ini baik. Jangan dirusak oleh oknum yang tidak mengerti apa-apa. Jangan sampai terprovokasi,” tegas Okto dalam pernyataan resminya, Minggu (29/9/2025).
Sebelumnya, FIFA secara resmi mengumumkan sanksi kepada tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia karena dianggap menggunakan dokumen palsu dalam proses perpindahan kewarganegaraan.
Ketujuh pemain tersebut dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan dan denda masing-masing sebesar 2.000 franc Swiss atau sekitar Rp41,8 juta.
Tak hanya itu, FIFA juga menjatuhkan denda sebesar 350 ribu franc Swiss (sekitar Rp7,3 miliar) kepada FAM karena dianggap lalai dalam proses administrasi naturalisasi pemain.
Menyusul kabar tersebut, muncul spekulasi yang menyebut Indonesia turut campur dalam proses investigasi FIFA terhadap FAM. Isu ini pun langsung dibantah oleh NOC Indonesia.
“Kami percaya FIFA punya mekanisme dan regulasi yang jelas dalam memutuskan sanksi. Tidak mungkin ada sanksi yang diambil berdasarkan intervensi dan pertimbangan negara lain. Jadi jangan sampai ada pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta,” ujar Okto.
Menurut NOC Indonesia, hubungan olahraga antara Indonesia dan Malaysia selama ini justru menjadi contoh sinergi dan sportivitas di kawasan Asia Tenggara. Kedua negara aktif berpartisipasi dalam berbagai ajang multievent seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
“Olahraga seharusnya jadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Kita harus tetap menjaga nilai sportivitas, fair play, dan solidaritas, khususnya dengan Malaysia yang merupakan saudara serumpun kita,” imbuh Okto.
NOC Indonesia juga mencatat bahwa kerja sama kedua negara tak hanya terjadi di lapangan pertandingan, namun juga dalam hal pertukaran pelatih dan pembinaan atlet muda, yang telah berjalan lama dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Load more