Terungkap, PSSI-nya Malaysia Ternyata Sudah Punya Masalah Internal sebelum Dapat Sanksi Tegas dari FIFA
- Instagram resmi FAM
Jakarta, tvOnenews.com - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sebenarnya sudah goyah sebelum akhirnya dijatuhi sanksi FIFA. Kisruh kepemimpinan hingga hubungan renggang dengan pelatih sempat ramai jadi pembicaraan di media sosial.
Salah satunya terjadi pada medio Juli 2025 lalu. Datuk Joehari Ayub sebagai Presiden FAM saat itu merasa tersinggung dengan ucapan pelatih timnas Malaysia, Peter Cklamovski.
- Instagram @malaysia_nt
Sang pelatih menyebut posisinya terancam bila Malaysia kalah dari Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027. Meski Malaysia menang telak 4-0, Joehari tetap meminta penjelasan terkait pernyataan Cklamovski soal adanya “sabotase internal” yang dianggap mengisyaratkan tekanan non-teknis.
Ucapan itu memicu diskusi publik, sebab biasanya hubungan antara pengurus federasi dan pelatih terlihat kompak di hadapan media. Tak lama kemudian, muncul kabar mengejutkan.
Joehari Ayub mengundurkan diri dari jabatan presiden FAM, namun bukan ia yang menyampaikannya langsung. Pernyataan resmi justru dikeluarkan oleh FAM setelah rapat Komite Eksekutif yang dipimpin wakil presiden, Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi, pada akhir Agustus 2025.
Padahal, Joehari baru menjabat enam bulan sejak terpilih lewat kongres Februari 2025 dan seharusnya memimpin hingga 2029. FAM berdalih alasan kesehatan menjadi penyebab pengunduran dirinya, dan posisinya langsung digantikan oleh Mohd Yusoff.
FAM Dapat Sanksi Tegas dari FIFA Terkait Naturalisasi Ilegal
Setelah panasnya rumor internal mereda, FAM kembali mendapat kabar buruk. Kali ini, mereka mendapat sanksi tegas dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA).
Hukuman ini diberikan FIFA terkait pelanggaran yang dilakujan FAM soal proses naturalisasi pemain. Akibat pelanggaran ini, FAM dikenai denda berat sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar.
- instagram FAM Malaysia
Sementara itu, tujuh pemain yang terlibat masing-masing harus membayar denda CHF 2.000 atau kira-kira Rp48 juta. Tidak hanya itu, FIFA juga menghukum para pemain tersebut dengan larangan bermain selama 12 bulan penuh sejak keputusan diumumkan.
Load more