Bantu Timnas Indonesia? 3 Negara Timur Tengah Ini Resmi Memprotes AFC dan FIFA soal Pemilihan Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- AFC
Jakarta, tvOnemews.com - Bantu Timnas Indonesia? 3 negara Timur Tengah ini resmi memprotes AFC dan FIFA soal pemilihan tuan rumah ronde 4 alias putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sebelumnya, manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menyebut PSSI sudah mengajukan diri kepada AFC dan FIFA untuk menjadi salah satu tuan rumah putaran keempat.
Menurut pengakuannya, pengajuan tersebut telah disampaikan PSSI sudah lama, jauh sebelum Timnas Indonesia mengunci satu slot lolos ke putaran keempat.
Hal itu dikonfirmasi oleh anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Ia memastikan PSSI sudah menyiapkan langkah-langlah agar Timnas Indonesia bisa menjadi tuan rumah.
- Tangkapan Layar YouTube Arya Sinulingga
"Bang Lalu bilang mengenai tuan rumah putaran keempat. Pokoknya, kami punya langkah lah. Saya rasa, ada cara kami untuk hal-hal semacam ini yang memang tidak kami sampaikan terbuka," ujar Arya Sinulingga di YouTube "Catatan Demokrasi" tvOne.
"Kami juga akan berjuang supaya kita berhasil dalam bidding itu. Itu adalah langkah-langkah kami. Soal tahapannya bagaimana, kami punya tahapan-tahapan sebelumnya," imbuhnya.
Dengan demikian, Indonesia masuk menjadi calon tuan rumah putaran keempat selain Arab Saudi dan Qatar yang diduga menjadi kandidat kuat.
Namun, AFC tiba-tiba dikabarkan telah menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kabar tersebut disampaikan oleh media ASEAN Football. Menurut sumber itu, putaran keempat bakal digelar pada 8 hingga 14 Oktober 2025.
- AFC
"Menurut beberapa sumber dari Timur Tengah, AFC telah memberikan hak tuan rumah dua grup play-off AFC untuk Kualifikasi Piala Dunia FIFA ke Arab Saudi dan Qatar," tulis @theaseanfootball.
"Pertandingan diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 8, 11, dan 14 Oktober 2025," tambahnya.
Tetapi, belum ada pernyataan resmi dari AFC maupun FIFA terkait kepastian tuan rumah putaran keempat tersebut hingga artikel ini ditulis.
Sejumlah federasi menilai langkah AFC dan FIFA memilih Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah dilakukan secara tidak transparan dan tidak adil.
Karenanya, PSSI-nya Irak resmi menuntut AFC dan FIFA agar transparan dan adil dalam pemilihan tuan rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat.
Tuntutan itu disampaikan dalam surat yang ditujukan Federasi Sepak Bola Irak (IFA) kepada AFC dan FIFA pada Minggu (8/6/2025) lalu.
"Asosiasi Sepak Bola Irak mengirimkan surat resmi kepada FIFA dan AFC, menyerukan transparansi dan keadilan penuh dalam proses pemilihan negara tuan rumah atau negara-negara untuk putaran keempat Kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026," tulis pernyataan resmi IFA, dikutip dari Instagram mereka.
Dalam surat itu, IFA juga mengonfirmasi bahwa PSSI-nya Irak juga resmi mengajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah putaran keempat tersebut.
"IFA telah menegaskan kesiapan penuhnya untuk menanggung semua kewajiban organisasi, keamanan, dan keuangan yang terkait dengan penyelenggaraan grup tersebut, dengan dukungan langsung dari pemerintah Irak dan lembaga terkait," tulis IFA.
Kemudian pada rilis tertanggal 12 Juni 2025, Irak menyampaikan kembali protesnya kepada AFC dan FIFA soal penunjukkan tuan rumah di putaran keempat.
“Irak memperbarui seruannya untuk melenggarakan pertandingan playoff Asia di tempat netral dan mengonfirmasi pengajuan awal tawarannya untuk menjadi tuan rumah pertandingan sesuai dengan peraturan resmi,” tulis IFA.
Setelah Irak, Federasi Sepak Bola Uni Emirat Arab (UEA) juga ikut memprotes AFC dan FIFA agar bersikap netral dalam pemilihan tuan rumah putaran keempat.
"Asosiasi Sepak Bola meminta FIFA dan AFC bersikap netral saat memilih negara tuan rumah untuk pertandingan play-off Asia," tulis PSSI-nya Uni Emirat Arab pada surat tertanggal 12 Juni 2025.
"Asosiasi Sepak Bola UEA kepada FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia, yang menekankan pentingnya keadilan dan transparansi dalam proses seleksi, yang harus sesuai dengan aturan dan regulasi yang menjamin hak-hak semua tim nasional yang berpartisipasi dalam play-off Asia," tambahnya.
PSSI-nya UEA juga telah resmi mengajukan permohonan untuk menjadi tuan rumah pertandingan di salah satu dari dua grup.
Asosiasi tersebut mencatat bahwa UEA telah mencapai keberhasilan signifikan dalam menjadi tuan rumah turnamen sepak bola internasional besar.
Terlebih, UEA dianggap sebagai tim dengan peringkat terbaik di antara tim-tim peserta play-off Asia, setelah finis di posisi ketiga grupnya dengan 15 poin.
Setelah UEA, Federasi Sepak Bola Oman juga ikut meramaikan protes ke AFC dan FIFA. Namun, mereka tidak mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah.
"Berdasarkan komitmen berkelanjutan terhadap prinsip keadilan dan ketidakberpihakan, Asosiasi Sepak Bola Oman menekankan perlunya transparansi dan keadilan dalam semua tahap penyelenggaraan turnamen kontinental dan internasional, khususnya dalam proses pemilihan negara tuan rumah untuk pertandingan play-off Asia untuk Piala Dunia 2026, yang dijadwalkan akan diadakan pada Oktober 2025," tulis PSSI-nya Oman.
"Dalam konteks ini, Asosiasi Sepak Bola Oman mengeluarkan surat resmi yang menyerukan transparansi dan imparsialitas tertinggi dalam proses seleksi, memastikan kesempatan yang sama dan menjaga hak-hak semua tim yang lolos tanpa kecuali," tambahnya.
Dengan demikian, protes yang dilakukan Irak, Uni Emirat Arab dan Oman bukan untuk membantu Timnas Indonesia menjadi tuan rumah, melainkan agar AFC dan FIFA bersikap transparan.
Sementara itu, hanya Oman yang tidak mengajukan diri sebagai tuan rumah dari total enam negara yang bersaing di putaran keempat.
Namun, Arab Saudi dan Qatar diduga akan menjadi kandidat kuat tuan rumah untuk menyaingi Timnas Indonesia, Irak dan Uni Emirat Arab.
(yus)
Load more