Jakarta, tvOnenews.com - Mengenal sosok Marcelo Bielsa, pelatih dengan julukan El Loco atau Si Gila yang sukses membawa Uruguay singkirkan Brasil di ajang Copa America 2024.
Dalam lanjutan babak perempat final Copa America 2024 hari Minggu (07/07/24) lalu, Uruguay kembali melanjutkan laju impresifnya dengan tumbangkan calon juara, Brasil.
Bertanding di Allegiant Stadium, Uruguay sukses memastikan tiket ke semifinal setelah menang adu penalti 4-2.
Sepanjang waktu normal, Uruguay sejatinya peluang cukup besar untuk cetak gol dan dibuktikan dengan total 12 tembakan selama 90 menit.
Namun buruknya penyelesaian akhir, membuat Uruguay tak bisa pecah telur hingga pertandingan usai.
Bahkan sejak menit 75', Uruguay harus bermain dengan 10 pemain setelah Nahitan Nandez mendapat kartu merah langsung.
Meski jalani laga dengan 10 pemain, namun skema ofensif dan possession-based yang diterapkan Bielsa berhasil membawa Uruguay tak kebobolan sampai peluit panjang berbunyi.
Sejak ditangani Marcelo Bielsa pada Mei 2023 lalu, Uruguay sukses menjelma sebagai salah satu tim menjanjikan di kawasan CONMEBOL.
Total dari 13 pertandingan yang telah dijalani bersama Bielsa, skuad La Celeste berhasil torehkan 10 kemenangan dan hanya sekali dua kali kalah.
Selain itu, produktivitas gol mereka juga sangat luar biasa yakni 36 gol dan cuma 11 kali kebobolan.
Sedangkan di ajang Copa America 2024 ini, Uruguay sukses pecahkan rekor dengan lolos ke semifinal untuk kali pertama sejak tahun 2011 lalu.
Berbicara soal Marcelo Bielsa yang jadi sosok kunci kebangkitan dan keberhasilan Uruguay di Copa America 2024, pelatih asal Argentina tersebut punya rekam jejak yang cukup unik.
Foto: Para Pemain Uruguay saat Hadapi Brasil di Copa America 2024 (sumber: copaamerica)
Bahkan, banyak mantan pemain dan sesama pelatih yang memberikan julukan El Loco atau Si Gila untuk dirinya.
Salah satu alasan mengapa julukan tersebut disematkan kepada Bielsa adalah gaya kepelatihan yang dianggap sangat keras dan berlebihan.
Menurut laporan Guardian, Bielsa digambarkan sebagai pelatih yang sangat teliti untuk mempersiapkan sesuatu sebelum jalani laga.
Dirinya bahkan sampai harus mengetahui panjang dan lebar lapangan yang akan menjadi arena tempat timnya bermain.
Tak hanya itu, Bielsa juga harus tahu prakiraan cuaca sebelum pertandingan timnya berlangsung.
Jika prakiraan cuaca menyebut hujan bakal turun, maka ia akan melatih para pemainnya dalam kondisi lapangan basah.
Selain persiapan, gaya bermain tim asuhan Bielsa juga dianggap terlalu ekstrim dan menyiksa para pemainnya.
Bagaimana tidak, setiap laga yang dilakoni ia selalu menerapkan strategi man-to-man marking kepada anak asuhnya.
Persis bagai bermain polisi dan penjahat, di mana satu orang selalu menjaga dan mempressing ketat pemain lain.
Ia tidak menyukai zona marking, dan akan mendikte para anak buahnya untuk menempel ketat lawan satu per satu.
Meski terbilang sadis, namun gaya permainan yang ia terapkan kerap kali membawa hasil maksimal untuk tim yang ia besut.
Mantan pelatih Barcelona yang pernah berhadapan dengan Bielsa di Liga Spanyol, Pep Guardiola bahkan akui kewalahan terhadap intensitas tinggi anak asuh rivalnya itu.
"Mereka semua berlari naik. Turun. Naik lagi. Turun lagi! Mereka luar biasa," ucap Guardiola dilansir Marca.
Selain rival, mantan pemain Bielsa pun turut mengakui jika sang pelatih benar-benar detail saat menukangi klub.
Salah satunya adalah Iker Muniain, gelandang Athletic Bilbao itu bahkan menggambarkan sosok asli Bielsa yang jauh lebih ekstrim dari penjelasan media.
Terlepas dari segala gaya ekstrimnya saat melatih, Bielsa sendiri adalah mentor dari banyak pelatih top Eropa.
Salah satunya Pep Guardiola yang bahkan sempat menemui Bielsa langsung di kampung halamannya, Argentina.
Menurut Daily Mail, diceritakan jika Guardiola rela terbang ke Argentina untuk meminta wejangan dari Bielsa terkait profesi pelatih.
Dalam pertemuan tersebut, Guardiola pun dijamu Bielsa dengan sangat 'ramah' yakni disuguhkan lebih dari 10.000 majalah tentang sepak bola dan juga film ataupun buku dengan tema serupa. (sub)
Load more