Jakarta - Pesepak bola internasional Mesut Ozil turut menyampaikan rasa belasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan orang, Minggu 2 Oktober 2022.
Insiden pertandingan gelaran Liga 1 antara Arema FC sebagai tuan rumah menjamu Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3. Pasca pertandingan kericuhan mulai terjadi yang turut memakan ratusan korban.
Mesut Ozil. (antara)
Gelandang asal Jerman yang sekarang bermain di Istanbul Basaksehir tersebut mengungkapkan pernyataan itu di unggahan Instagram Stories-nya dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
"Turut berbelasungkawa untuk semua korban meninggal dalam peristiwa di Malang, Indonesia," tulis Ozil di akun resmi Instagramnya pada Minggu.
"Saya berdoa untuk para korban semoga ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi TUHAN," lanjutnya dengan memasukkan emoji patah hati, berdoa dan bendera Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan bermula dari kekecewaan suporter Arema FC, setelah tim kesayangannya kalah dari Persebaya dengan skor 2-3. Peristiwa tersebut membuat 129 orang meninggal dunia.
Eks Real Madrid dan Arsenal itu sendiri memang punya kedekatan tersendiri dengan Indonesia, terutama dengan para fansnya di tanah air. Ozil bahkan mengunjungi Indonesia pada bulan Mei lalu untuk melakukan serangkaian kegiatan sosial serta dalam rangka menjadi brand ambasador salah satu apparel olahraga Indonesia.
Mantan pemain Real Madrid dan Arsenal ini menuturkan baru pertama kali mendatangi Indonesia saat itu dan menyukai masakan Indonesia.
"Menyenangkan sekali dan makanannya juga beragam. Salah satunya, saya suka dengan makanan pedas di sini. Saya juga menantikan untuk mengenal budaya di Indonesia," tuturnya di Jakarta.
Ozil juga sempat melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada 27 Mei lalu.
Tak hanya itu, Bahkan Mesut Ozil diundang langsung oleh Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di kantorya. Pada kesempatan itu pula Sandiaga Uno mengenalkan Ozil kepada Martunis, anak angkat cristiano ronaldo.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah "flare" dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam proses itu, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Penembakan gas air mata karena para pendukung tim berjuluk "Singo" Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Data terakhir menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 130 orang. (ant/ind)
Load more