PSG Bayar Ratusan Miliar sebagai Kompensasi Pemecatan Pochettino

Paris, Prancis – PSG sudah memberhentikan pelatih Mauricio Pochettino. Tapi manajemen klub tetap harus membayar kompensasi pemecatan yang berjumlah setara ratusan miliar rupiah.

Klub kota Paris, Paris Saint-Germain resmi memecat Mauricio Pochettino dari kursi pelatih. Pochettino hanya bertahan 18 bulan sebagai pelatih PSG sejak kedatangannya pada Januari 2021. Kiprahnya di klub berjuluk Les Parisiens selesai setelah klub mengumumkan pemecatannya pada Selasa (05/07/2022).

"Paris Saint-Germain mengonfirmasi bahwa telah mengakhiri kerjasama dengan Mauricio Pochettino," tulis pernyataan PSG melalui laman resmi klub.

Dalam waktu relatif singkat, Mauricio Pochettino berhasil mempersembahkan gelar Ligue 1 musim 2021-2022 dan Coupe de France pada semusim sebelumnya. Namun pencapaiannya tidak membuat klub puas lantaran PSG masih kalah bersaing di kancah Liga Champions Eropa.

Mantan pemain PSG hanya mampu membawa bekas klubnya sampai semi-final Liga Champions Eropa. Padahal semula manajemen di bawah pengusaha Qatar berharap, Pochettino bisa mengulang minimal hasilnya semasa membawa Tottenham Hotspur sampai ke final kejuaraan tertinggi di Benua Biru.

Meski melepas Pochettino, PSG tetap punya kewajiban hukum terhadap sosok yang kini berusia 50 tahun. Sesuai dengan perjanjian pada kontrak, klub kaya-raya Prancis harus membayar pesangon kepada pelatih asal Argentina sebesar 10 juta euro atau setara 156 miliar rupiah.

Christophe Galtier sebagai Pengganti

Setelah memecat Mauricio Pochettino, PSG langsung menunjuk Christophe Galtier sebagai pengganti. Galtier ialah sosok yang berhasil membawa Lille juaga Ligue 1, kasta teratas kompetisi sepak bola Prancis pada musim 2020-2021. Ia pula yang mengakhiri dominasi PSG yang ketika itu finish di urutan kedua.

Christophe Galtier menyetujui kontrak berdurasi dua tahun di Parc des Prince serta opsi perpanjangan satu tahun. Targetnya tetap sama dengan Pochettino, yakni mempertahankan gelar juara Liga Prancis, merebut Piala Prancis, dan yang paling penting ialah mencetak sejarah: juara Liga Champions. (tti/raw)