Kegeraman terhadap tindakan Ramos bahkan mengundang pengacara Mesir Bassem Wahba melayangkan gugatan € 1 miliar terhadap Ramos karena membahayakan partisipasi Salah di Piala Dunia untuk membela negaranya.
Organisasi Uni Judo Eropa juga ikut menulis di Twitter: “Waki-gatame adalah teknik (menjatuhkan lawan) yang berbahaya. Itulah mengapa dalam judo tidak diperbolehkan digunakan untuk transisi ke ne-waza,” cuit akun tersebut.
Bukan Kesempatan Pertama Salah setelah 2018
Namun Final Champions 2022 ini bukan merupakan kesempatan yang pertama bagi Salah untuk membalaskan dendamnya. Pada tahun 2019 Liverpool kembali ke final tahun berikutnya, di Madrid, di Wanda Metropolitano milik Atletico. Salah berhasil membawa The Reds mengangkat si Kuping Besar setelah menumbangkan Tottenham 2-0.
Real Madrid dan Liverpool kembali bersua pada tahun 2021, meskipun Ramos tidak bisa turun di kedua leg perempat final Liga Champions karena cedera. Salah sukses mencetak gol, tetapi Liverpool masih harus mengakui dominasi Madrid.
The Reds kalah 3-1 dan ditahan imbang 0-0 di Anfield. Kedua pertandingan dimainkan tanpa penonton karena pembatasan virus Covid-19. Kini stadion sudah bisa dipadati penonton, tapi sayang sang rival: Ramos sudah tidak lagi berseragam putih-putih.
We finish with the league title in our hands. Now it’s time to reset and come back next season for much more.
Nous avons terminé avec le titre de Ligue entre les mains. Maintenant c’est l’heure de réinitialiser et nous reviendrons la saison prochaine pour aller beaucoup plus loin— Sergio Ramos (@SergioRamos) May 22, 2022
Load more