Jakarta - Sebentar lagi partai pamungkas Liga Champions yang ditunggu-tunggu pecinta sepak bola dunia akan segera tiba. Pertemuan antara Real Madrid melawan Liverpool akan digelar di stadion Stade de France, Paris.
1. Seratus persen kemenangan
Bayern Munich menjadi satu-satunya tim juara Liga Champions dengan rekor 100 persen kemenangan sepanjang musim. Dari 11 laga pertandingan Liga Champions, Bayern mampu menyapu bersih dengan 11 kemenangan. Musim 2019/2020 Bayern Munich menjadi raja Eropa yang sempurna.
2. Pelatih Italia
Pelatih berkebangsaan Italia punya rekam jejak tersukses di Liga Champions, dengan jumlah catatan 11 kali menjadi juara.
Carlo Ancelotti yang musim 2021/2022 ini berhasil masuk ke final, baru saja mengukir rekor baru karena ini adalah final kelimanya. Ia menjadi Italiano tersukses dengan tiga gelar juara Liga Champions sebagai pelatih.
Bersama Bob Paisley dan Zinedine Zidane, Don Carletto merupakan pelatih tersukses di Liga Champions dengan koleksi 3 trofi. Jika di final besok Ancelotti berhasil membawa Madrid juara, maka ia akan mencatat rekor baru sebagai pelatih dengan trofi UCL terbanyak.
3. Rekor Gol
Cristiano Ronaldo menjadi pemegang rekor gol terbanyak dalam semusim Liga Champions dengan torehan 17 gol. Saat itu adalah musim 2013/2014, CR7 bermain untuk Real Madrid. Selain itu, Cristiano Ronaldo bersama dengan Lionel Messi sama-sama memegang rekor telah mencetak gol melawan 38 tim berbeda di Liga Champions
Rekor top skor termuda dalam satu edisi Liga Champions dipegang oleh Erling Haaland. Ia berhasil mengemas 10 gol untuk Borussia Dortmund pada 2020/21 lalu. Sang mesin gol asal Norwegia jadi pemain tersubur Liga Champions di usia 20 tahun 231 hari.
Berikutnya adalah pencetak gol terbanyak di final Liga Champions. Rekor tersebut masih dipegang oleh dua legenda Real Madrid, Ferenc Puskas dan Alfredo Di Stefano, dengan torehan 7 gol.
Puskas memborong empat gol di final 1960 dan tiga pada 1962, sementara Di Stefano mencetak tujuh golnya dalam lima partai final, masing-masing satu gol dari 1956 sampai 1959 plus hat-trick tahun 1960.
Terakhir ada Paolo Maldini yang menjadi pencetak gol tercepat di final Liga Champions 2005. Maldini yang berkostum Milan, membobol gawang Liverpool di 53 detik usai kick-off. Gol itu juga menjadikan Maldini sebagai pencetak gol tertua di final dengan usia 36 tahun, 333 hari.
4. Pemain Asia pertama yang juara UCL
Park Ji-sung menciptakan sejarah sebagai pesepakbola pertama asal Asia yang pernah bertahta di Eropa. Hal ini terjadi pada tahun 2008 bersama Manchester United. Ia merupakan pemain Asia pertama dan sejauh ini adalah satu-satunya yang menjadi juara Liga Champions.
5. Penonton terbanyak
Final Liga Champion yang mempertemukan Real Madrid dan Eintracht Frankfurt pada tahun 1960 di Hampden Park, Glasgow Skotlandia, menjadi final dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang sejarah turnamen, yaitu 127.621 orang.
Hampir 130 ribu orang jadi saksi mata kemenangan 7-3 Real Madrid atas Eintracht Frankfurt, dan menjadikan laga final Liga Champions tersebut yang paling menghasilkan banyak gol.
6. Juara sebagai tuan rumah
Sejauh ini hanya ada dua klub yang pernah menjadi juara ketika bertanding di negeri sendiri, yaitu Juventus pada final 1996 dan Borussia Dortmund pada 1997.
Juventus jadi kampiun edisi 1996 di Olimpico, Roma, usai menaklukkan Ajax lewat adu penalti. Setahun berselang giliran Bianconeri yang harus tunduk dari "tuan rumah" Borussia Dortmund di Olympiastadion, Munich dengan kemenangan 3-1.
7. Rekor langka para pemain
Clarence Seedorf jadi satu satunya pemain yang pernah menjuarai Liga Champions dengan tiga klub berbeda. Bersama Ajax (1995), Real Madrid (1998) dan AC Milan (2003 & 2007). Tiga tim, 4 trofi UCL.
Zlatan Ibrahimovic adalah pemain pertama dan satu-satunya yang pernah memperkuat tujuh tim berbeda di Liga Champions: Ajax, Juventus, Inter Milan, AC Milan, Barcelona, PSG, dan Manchester United.
Keluarga Marcos Alonso punya rekor unik, menembus final Liga Champions dalam 3 generasi (kakek, ayah, anak). Marcos Alonso Imaz enam kali masuk final dengan Real Madrid di era 1950-an, Marcos Alonso Pena mencapai final 1986 bersama Barcelona, Marcos Alonso Mendoza menembus final 2021 dalam seragam Chelsea. (Mzn)
Load more