LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pemain Madura United Jordy Wehrmann
Sumber :
  • Instagram/jordywehrmann

Jordy Wehrmann Akui Sulitnya Orang Miskin di Indonesia Jadi Pesepak Bola, Ungkap Perbedaan Mencolok dengan Belanda

Jordy Wehrmann merasa kesenjangan antara kaya dan miskin di Indonesia sangat besar, terutama bagi anak-anak yang ingin masuk ke dunia sepak bola. Seperti apa?

Selasa, 29 Oktober 2024 - 16:10 WIB

tvOnenews.com - Jordy Wehrmann pemain Madura United yang pernah berkarier di Belanda memberikan pandangan tentang kesulitan anak-anak miskin di Indonesia meniti karier di dunia sepak bola.

Wehrmann yang merupakan jebolan akademi Feyenoord, melihat adanya kesenjangan antara mereka yang berasal dari keluarga berkecukupan dan mereka yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

Menurutnya, kondisi ini sangat berbeda dengan di Belanda, di mana anak-anak mendapatkan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakatnya.

Jordy Wehrmann menggambarkan betapa besar antusiasme terhadap sepak bola di Indonesia.

Baca Juga :

Ia merasa bahwa kompetisi di Indonesia berada pada "level yang berbeda" namun sangat hidup dan bersemangat.

Para fans menunjukkan dukungan penuh dan para pemain berjuang keras untuk menggapai kemenangan.

Wehrmann menyoroti beberapa pemain dari keluarga miskin berjuang keras dan memanfaatkan kesempatan bermain sepak bola dengan sangat maksimal demi membanggakan keluarga.

“Sepak bola di Indonesia berada pada level yang berbeda dari biasanya, namun sangat hidup. Fans sangat fanatik dan para pemain memberikan segalanya untuk menang,” kata Jordy Wehrmann, dikutip dari soccernews.nl.

“Beberapa anak laki-laki datang dari nol dan bermain sepak bola untuk memberi makan keluarga mereka. Dalam dua bulan mereka bisa mendapatkan apa yang diperoleh orang lain dalam setahun,” imbuhnya.

Jordy Wehrmann merasa bahwa kesenjangan antara kaya dan miskin di Indonesia sangat besar, terutama bagi anak-anak yang ingin masuk ke dunia sepak bola profesional.

Menurutnya, anak-anak dari keluarga miskin harus berjuang keras, sedangkan anak-anak dari keluarga kaya lebih mudah mendapat akses fasilitas.

Kondisi ini sangat berbeda dari di Belanda, di mana fasilitas olahraga tersedia secara merata sehingga anak-anak bisa bebas mengejar mimpi mereka di lapangan hijau.

Sebagai pemain yang tumbuh dan berkembang di Belanda, Wehrmann menyadari adanya perbedaan besar dalam sistem dan budaya sepak bola di Indonesia dibandingkan dengan kampung halamannya.

Di Belanda, fasilitas yang disediakan memungkinkan semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk bermain dan berkembang.

“Di Belanda, kami dimanjakan sebagai pemain sepak bola, dan semuanya diatur untuk kami. Tidak terlalu jelas. Kesadaran itu benar-benar menyadarkan saya di sini (Indonesia),” tambah Wehrmann.

Jordy Wehrmann memiliki darah Indonesia dari sang nenek, ia mengungkapkan bahwa sejak 2022 mulai berkomunikasi dengan PSSI mengenai proses naturalisasi.

Dengan pengalaman yang telah dimilikinya, Wehrmann berharap bisa memberikan kontribusi bagi sepak bola Indonesia.

“Saya kenal banyak dari orang-orang yang sudah dinaturalisasi dan ingin mengambil langkah itu juga. Saya didekati oleh asosiasi untuk pertama kalinya pada tahun 2022,” ungkapnya.

“Saya langsung merasa sangat tersanjung, namun saya tidak benar-benar tahu apa yang akan terjadi. Kami tetap berhubungan dan sekarang saya tinggal di sini dan memiliki izin kerja, lebih mudah untuk memulai prosesnya. Langkah pertama kini telah diambil,” jelasnya.

Wehrmann juga menyatakan keinginannya untuk membuat neneknya bangga.

Ia membayangkan betapa bahagianya sang nenek jika melihatnya mengenakan seragam Timnas Indonesia, baik dari televisi maupun langsung di tribun stadion.

Baginya, bermain untuk Timnas Indonesia bukan hanya soal karier, tetapi juga kebanggaan keluarga.

Meskipun telah merasakan perbedaan mencolok dalam ekosistem sepak bola antara Indonesia dan Belanda, Wehrmann tetap optimis dengan perkembangan sepak bola di Indonesia.

Ia percaya bahwa potensi Indonesia dalam dunia sepak bola sangat besar, terlebih dengan dukungan penuh dari para fans yang begitu antusias.

Wehrmann berharap bisa menjadi bagian dari perubahan positif, terutama bagi generasi muda yang berasal dari latar belakang kurang mampu.

Dengan kehadiran Wehrmann yang memiliki pengalaman berkarier di luar negeri, kehadirannya di Timnas Indonesia diharapkan bisa membawa warna baru.

Dengan kemajuan sepak bola Indonesia yang semakin pesat, diharapkan ada perbaikan dalam hal penyediaan fasilitas dan dukungan bagi pemain dari latar belakang kurang mampu. (adk)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Cerai dari Ruben Onsu, Sarwendah Sudah Dijodohkan dengan Boy William, Betrand Peto Bereaksi: Jangan...

Betrand Peto ungkap perasaannya soal kedekatan sang ibunda Sarwendah dan Boy William yang belakangan ini jadi perbincangan. Ia mengaku bahwa sebenarnya....
Respons Penundaan Kenaikan PPN 12 Persen, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Kita Akan Bahas Ini di Rapimnas

Respons Penundaan Kenaikan PPN 12 Persen, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Kita Akan Bahas Ini di Rapimnas

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie buka suara soal penundaan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen.
Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Shin Tae-yong Pastikan Hubungan dengan Pemain Baik-baik Saja, Hanya Saja Timnas Indonesia Perlu Benahi Ini

Kekalahan atas Jepang yang menjadi sorotan ternyata mampu dibenahi oleh Shin Tae-yong ketika memimpin Timnas Indonesia.
Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Cegah Kecurangan Rekapitulasi Suara Pilkada Jakarta 2024, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Kerahkan Partai Koalisi

Kabar menyudutkan kubu pasangan Pilkada Jakarta 2024 yakni Ridwan Kamil - Suswono (RIDO) mencuat pada sejumlah paltform media sosial.
Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024

Minim Partisipasi, Kubu Ridwan Kamil - Suswono Tuding 'Serangan Fajar' di Pilkada Jakarta 2024
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Trending
Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Buntut Polisi Tembak Polisi, Kapolres Sukabumi AKBP Samian Ultimatum Anggotanya: Senjata Api Itu Juga Dilarang...

Kapolres Sukabumi, AKBP Samian menanggapi kasus polisi tembak polisi yang kembali terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat. Penggunaan senjata api...
Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Jemaah Elharamain Wisata Difasilitasi 3x Umroh Dibimbing Muthowif Berpengalaman

Selasa (5/11/2024) tak terasa sudah empat hari jemaah Umroh plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Madinah. Masih betah rasanya berlama-lama tinggal di kotanya -
Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari Menunggu Iqamah, Bolehkah Mengisi Waktu Sambil Sholawatan? Ternyata Buya Yahya Bilang Justru Sebaiknya…

Sembari menunggu jamaah datang ke masjid diselingi dengan sholawatan setelah adzan hingga sebelum iqamah, memangnya boleh? Buya Yahya berikan penjelasannya
Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Pimpin Upacara Kenaikan 26 Pangkat, Ini Pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat terhadap 26 Perwira Tinggi (Pati) Polri. Acara ini digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri pada Jumat (29/11/2024).
Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Bocoran nama-nama pemain keturunan yang masuk list PSSI untuk dinaturalisasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia PSSI harus gercep kalau tidak diambil Belanda
Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir Full Senyum Usai FIFA Beri Kabar Baik untuk Timnas Indonesia, Begini Katanya...

Ketum PSSI Erick Thohir full senyum usai FIFA beri kabar baik terkait timnas Indonesia. Diketahui, Indonesia kini miliki 1.135,11 poin, atau tambah 16,24 poin.
Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan Jujur Erick Thohir ke Media Italia Bikin Media Vietnam Heboh, Sebut Timnas Indonesia saat Ini Masih...

Omongan jujur Erick Thohir kepada media Italia ternyata membuat media Vietnam heboh, Erick Thohir berbicara soal Timnas Indonesia dan potensi di masa depan.
Selengkapnya
Viral