Namun, perjalanan karier Andi Ramang tidak selalu mulus. Meski berjaya di lapangan, kariernya harus berakhir tragis setelah ia dituduh terlibat dalam kasus suap pada tahun 1960.
Akibat tuduhan tersebut, Ramang dijatuhi hukuman dua tahun larangan bermain sepak bola, yang pada akhirnya mempengaruhi performanya.
Setelah bebas dari hukuman, Ramang sempat mencoba peruntungan sebagai pelatih sepak bola, namun sayang, ia tidak memiliki sertifikat resmi yang dibutuhkan untuk menjalani profesi tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Ramang pernah mengungkapkan kekecewaannya terhadap perlakuan yang diterima oleh para pemain sepak bola di Indonesia.
"Kuda pacuan dipelihara sebelum dan sesudah bertanding, menang atau kalah. Tapi pemain bola hanya dipelihara kalau ada panggilan, sesudah itu tak ada apa-apa lagi," kata Ramang, seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube Otto Football.
Setelah pensiun, Andi Ramang menghadapi masa-masa sulit. Ia sempat bekerja sebagai kenek truk dan tukang becak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kondisi kesehatannya juga kian memburuk ketika ia didiagnosis menderita penyakit paru-paru pada tahun 1981.
Load more