tvOnnews.com - Sebelum nama Kurniawan Dwi Yulianto jadi sorotan di panggung Liga Italia, salah satu legenda Persib ini lebih dulu eksis dan hampir bawa klub Inter Milan juara.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kurniawan Dwi Yulianto memang sukses mencuri perhatian para penggemar sepak bola Tanah Air.
Pasalnya, mantan mesin gol Timnas Indonesia tersebut berhasil masuk dalam jajaran kepelatihan klub Italia, Como FC.
Keberadaan Kurniawan Dwi Yulianto kian mendapat atensi tinggi lantaran Como FC berhasil promosi ke kasta teratas Liga Italia musim depan.
Akan tetapi sebelum nama Kurniawan Dwi Yulianto jadi sorotan, pada tahun 2016 lalu ada salah satu pelatih lokal yang lebih dulu datang ke Italia.
Tak cuma datang, pelatih tersebut bahkan hampir membawa tim Inter Milan menjuarai turnamen lokal.
Adalah Djadjang Nurdjaman, pelatih kelahiran Majalengka ini tercatat pernah berada di Italia selama kurang lebih satu tahun.
Saat itu, keberangkatan Djadjang Nurdjaman ke Italia merupakan bentuk kerjasama Persib dengan salah satu raksasa Serie A, Inter Milan dalam hal peningkatan sumber daya pelatih.
Dalam salah satu wawancaranya, Djadjang Nurdjaman menyebut akan berada di Italia selama 1 tahun dan akan mempelajari ilmu kepelatihan bersama akademi Inter Milan.
Mantan pelatih Persib Bandung tersebut juga bakal mengikuti kursus sertifikasi pelatih Badan sepak Bola Eropa (UEFA).
"Saya akan bergabung dengan Inter Milan U-16, U-19, dan Inter Milan B. Ya rencananya awal tahun ini berangkat. Lamanya setahun," ucap Djadjang pada 2016 lalu.
Sebelum terbang ke Italia, prestasi Djadjang Nurdjaman terbilang cukup apik dengan sukses mengantarkan Persib Juara Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015.
Berbekal dua prestasi apik tersebut, sang pelatih mendapat bonus dari Dirut PT Persib Bandung Bermartabat Glenn Sugita untuk mengikuti kursus kepelatihan di Eropa.
Selama berada di Italia, Djadjang Nurdjaman hampir membawa tim Inter Milan junior menjadi juara.
Saat itu, Djadjang Nurdjaman yang jadi asisten pelatih Inter Milan U-18 berhasil lolos ke final turnamen Memorial Claudio Sassi edisi ke-26 di Stadion Dino Ferrari Maranello, Modena.
Sebagai informasi, turnamen ini merupakan kompetisi junior yang diikuti klub dari beberapa negara seperti Jepang, Australia, dan Swiss.
Djanur berhasil membantu Inter Milan U-18 ke final setelah mengalahkan Brescia U-18 di babak semifinal dengan skor telak 4-2.
Akan tetapi di partai puncak, Djadjang Nurdjaman gagal mempersembahkan gelar juara buat Inter Milan usai kalah dari tuan rumah Modena.
Melansir dari laman resmi Memorialsassi, klub Inter Milan U-18 kalah dari Modena lewat drama adu penalti dengan skor 1-2.
Dari 5 penendang Inter Milan, hanya satu yang sukses menjebol gawang Modena. Sedangkan, dua eksekutor tuan rumah sanggup menjalankan tugasnya dengan baik.
Meski gagal menjadi juara, namun Djadjang Nurdjaman mendapat gelar hiburan setelah anak asuhnya, Xian Emmers terpilih sebagai pemain terbaik di ajang ini.
Selama di Italia, Djanur mengaku banyak mendapat pengalaman dan ilmu soal kepelatihan.
Dia berkesempatan terlibat dalam proses latihan akademi-akademi sepak bola di berbagai kota di Italia yang berafiliasi dengan Inter Milan.
“Saya bisa terlibat langsung dalam sesi latihan tim Inter Milan senior, U-19, U-18, U-17. Semua pelatih di sana baik-baik, sangat ramah. Banyak hal dan pelajaran selama di sana,” tuturnya dilansir dari laman resmi klub. (sub)
Load more