tvOnenews.com - Sudah sejak lama tim-tim peserta kompetisi sepak bola Indonesia mulai merekrut pemain asing untuk memperkuat tim dan bisa meraih prestasi hingga tak jarang mereka menjadi pemain penting dari sebuah klub.
Ada banyak sekali tim yang merekrut pemain asing untuk mengarungi kompetisi sepak bola Indonesia dimana mereka menjadikan para pemain asing sebagai salah satu sebagai aset dalam mengarungi roda kompetisi di Indonesia.
Bahkan ada banyak pemain asing yang malang melintang berpindah-pindah klub selama berkarier di Indonesia.
Namun pasca pensiun sebagai seorang pesepakbola, tidak semua pemain asing yang berkarier di Indonesia memiliki nasib yang baik.
Beberapa diantaranya justru ada yang memiliki nasib miris setelah memutuskan untuk gantung sepatu.
Boakay Foday kolase tim tvOnenews
Pertama ada nama Boakay Foday yang cukup lama berkarier di Indonesia bersama dengan Persiwa, Sriwijaya FC, Persipura hingga Persija.
Persipura menjadi tim terakhir yang dibela oleh pemain asal Liberia ini pada musim kompetisi Liga Indonesia tahun 2016
Selepas dari Persipura Jayapura, Boakay Foday mencoba peruntungannya dengan bergabung ke klub liga Malaysia pada tahun 2017.
Boakay Foday sempat mengikuti seleksi tim Sarawak namun dirinya tidak berhasil menembus seleksi tim itu.
Kini di usianya yang tak lagi muda, Boakay Foday dikabarkan mencoba bertahan hidup dengan ikut bermain Tarkam di wilayah Ibukota.
Marcos Flores kolase tim tvOnenews
Selanjutnya ada mantan penggawa Persib Bandung dan juga Bali United asal Argentina yakni Marcos Flores.
Setelah dari Indonesia, Marcos FLores memutuskan untuk hengkang ke negeri kangguru dan pensiun di tahun 2020 silam.
Setelah memutuskan untuk pensiun, kini Marcos Flores melanjutkan karirnya sebagai pelatih dan menimba ilmu di akademi sepak bola.
Nama selanjutnya ada mantan pemain, PSM Makassar, Bontang FC, PSPS, dan Sriwijaya FC yakni Ali Khadafi.
Dikabarkan kalau pemain asal Togo ini mengidap penyakit paru-paru setelah pensiun dan menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 2015 silam.
Patricio Morales kolase tim tvOnenews
Mantan pemain sepak bola asal Chile yang sempat menjadi idola dari aremania yakni Patricio Morales juga memiliki nasib kurang baik pasca menyudahi karirnya di Indonesia.
Sempat membela Persik dan Persebaya, Pato memutuskan gantung sepatu pada tahun 2014 silam.
Dia pun memutuskan untuk kembali ke negara asalnya dan sempat bermain pada laga timnya, di Chile.
Robertino Pugliara kolase tim tvOnenews
Nama Robertino Pugliara mungkin menjadi salah pemain asing yang cukup malang melintang bermain di klub-klub Indonesia.
Dirinya pernah membela klub-klub besar Indonesia seperti Persija, PSM, Persipura, Persib, hingga Persebaya.
Robertino terakhir membela Persebaya sebelum gantung sepatu, karena cedera. Meski belum pensiun dengan usia menginjak 37 tahun, Robertino juga berstatus tanpa klub sejak 2018.
Pierre Njanka kolase tim tvOnenews
Nama lain yang juga sudah malang melintang di klub Indonesia yakni Pierre Njanka yang pernah membela klub Persija Jakarta, Arema FC, Aceh United, Mitra Kukar, dan Putra Samarinda.
Pemain yang pernah membela Timnas Kamerun di Piala Dunia ini memutuskan untuk pensiun dan kembali ke kamerun untuk melatih pemain-pemain muda di sana.
PSIS Semarang menjadi satu-satunya tim yang pernah diperkuat Igor di Indonesia. Pada musim 2007-2008 Igor tampil dalam 28 laga, dan berhasil menyumbang 11 gol untuk Mahesa Jenar.
Usai gantung sepatu dari liga Indonesia, Igor justru terjun ke dunia politik. Ia bahkan pernah menjabat sebagai walikota di negara asalnya, Bosnia. Saat ini, Igor sukses menjadi Presiden Klub dan juga sebagai agen pemain.
Roger Milla kolase tim tvOnenews
Pemain bola andalan Cameroon era 80-90an ini pernah memperkuat Pelita Jaya dan Putra Samarinda.
Setelah pensiun bermain di liga Indonesia, kabar terbaru dari Roger Milla kini aktif menjadi aktivis lingkungan.
Roger Milla memiliki yayasan Heart of Africa yang konsen dalam bidang pengolahan sampah plastik menjadi paving block.
Tak hanya itu, Roger Milla juga mendirikan Noma Fund dan menggandeng Samuel Eto'o untuk memerangi penyakit noma yang banyak menyerang anak-anak di Afrika.
(udn/akg)
Load more