tvOnenews.com - Indra Sjafri buka suara soal perbandingan pelatih Indonesia yang masih belum sepadan dengan negara lain.
Belakangan banyak komentar pro dan kotra soal pelatih Indonesia, Shin Tae-yong terkait pertandingan uji coba menjelang Piala Asia 2023.
Pasalnya kemarin Timnas Indonesia baru saja mengalami kekalahan melawan Iran dengan skor 5-0 pada laga terakhir uji coba laga sepak bola akbar di Asia tersebut.
Banyak faktor yang memicu kegagalan skuad garuda meski sudah diperkuat dengan banyak pemain naturalisasi dengan skill kelas dunia.
Namun diluar itu ada faktor pelatih yang juga berperan membangun strategi dan menggembleng Timnas menuju keemasan di ajang Piala Asia maupun Piala Dunia mendatang.
Dilansir dari YouTube Helmy Yahya, Rabu (10/01/23) Indra Sjafri ungkap jika pelatih sepak bola Indonesia masih tak sebanding dengan negara lain.
Indra Sjafri, Direktur Teknik PSSI dalam satu kesempatan mengungkapkan perbedaan mendasar yang terjadi di sepak bola Indonesia dengan Jepang.
Sebagaimana diketahui jika negara Jepang baru saja memiliki kompetisi resmi pada 1992.
Artinya negeri matahari terbit itu baru menjalankan liga sepak bola secara profesional dalam 30 tahun terakhir, jauh lebih muda dari Indonesia.
Jepang bahkan pernah belajar ke Indonesia di awal-awal pendirian liganya, belajar dari Galatama. Salah seorang pemain Indonesia terkenal yang pernah direkrut Jepang adalah Ricky Yakobi.
Klub Matsushita Electric FC atau yang kini bernama Gamba Osaka tertarik dengan penampilan Ricky kala membela Arseto Solo.
Jepang juga dikenal sebagai negara langganan Piala Dunia dan menempati peringkat 24 FIFA. Banyak dari pemainnya yang memiliki karir gemilang di Eropa.
Sementara Indonesia yang lebih dahulu memiliki kultur sepak bola jauh tertinggal di peringkat 152. Tidak banyak pula pesepakbola Indonesia yang bisa berkarier di Eropa.
Di ajang internasional, baru beberapa tahun terakhir sejak PSSI merekrut Shin Tae-yong, timnas garuda bisa berbicara banyak. Itu pun dengan bantuan pemain diaspora yang lahir dan besar di benua biru.
Lantas apa yang menyebabkan sepak bola Indonesia tertinggal dari Jepang? Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menjelaskan salah satu faktornya.
“Bisa dibayangkan, pelatih kita hanya 7.000 orang. Sementara Jepang punya 80.000,” ungkap Indra Sjafri.
Padahal secara jumlah penduduk, luas wilayah, dan kecintaan pada sepak bola Jepang secara angka jauh lebih sedikit dari Indonesia.
"Yang bener? Ini ngomong sepak bola saja? Dengan jumlah penduduk jauh lebih sedikit," tanya Helmy Yahya kaget.
Helmy Yahya pun sontak kaget dengan pernyataan Indra, pasalnya sepak bola belum tentu menjadi olahraga nomor satu di Jepang.
Jika dibandingkan dengan Indonesia yang memiliki banyak fans klub sepak bola baik kelas lokal, nasional, bahkan klub-klub moncer kelas dunia.
“Dan sepak bola itu (olahraga) nomor satu di Jepang kan belum tentu. Itu yang mereka lakukan memperbanyak jumlah pelatih,” ucap Indra Sjafri.
Pelatih yang memegang sertifikasi A Pro di Indonesia juga baru 21 orang. “Ini baru saya bikin lagi yang gelombang kedua 20 orang. Jepang sudah hampir 2000 orang,” ujar Indra.
Semakin banyak jumlah pelatih diharap mampu menangani tingginya minat anak-anak Indonesia menjadi pesepakbola.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Load more