"Kita sudah estimasikan berapa angkanya sudah kita estimasikan. Kalau terjadi pembatalan, kita cari gantinya dimana itu agak mikir. Mikirnya sangat keras. Karena bisa dibilang 50% pendapatan dari target bulan Mei-Juni, terisi dari mereka," paparnya.
Tesa mengaku cukup sedih dan sangat menyayangkan Piala Dunia U-20 akhirnya batal digelar di Solo. Karena secara bisnis pendapatan di hotelnya akan sangat lumayan.
"Kalau bicara keuangan di satu bulan itu. Seluruh penginapan di Kota Solo pasti terlibat. Kami akan banyak kehilangan pendapatan kalau dihitung secara keuangan. Misalkan kalau ada pembatalan tersebut. Ya ini agak sedih sih," tambahnya.
"Saya tahu malam kemarin, meski belum ada perjanjian, dari FIFA telah mengirimkan email intinya tidak jadi. Dan kami dipersilakan merilis," ucap Tessa.
Meski berat, imbuh Tessa, pihaknya akan bekerja keras untuk menggantikan pendapatan pada medio Mei-Juni, paska pembatalan piala dunia u-20 ini.
"Cuman kalau tidak terjadi itu jatuhnya sesuatu di luar kehendak kita. Ini lumayan agak keras, jadi kita berpikir untuk mengganti pendapatan tersebut dengan apa." ungkap Tessa.
"Berartikan dengan even dari corporate atau dari luar yang harus kita maksimalkan disini. Atau menghubungi kembali mereka yang sebelumnya comferm di Alila pada medio yang sama namun tidak bisa karena terpakai untuk piala dunia," tandasnya. (ers/buz)
Load more