The Mauritanian, Hati Nurani Manusia Tak Bisa Dipermainkan!
- Instagram @themauritanian
Salah satu pengaruh Nancy kepada kliennya adalah Ould Slahi mau menulis apa yang dialaminya untuk dijadikan buku. Meski Mohammedou sanksi, tapi akhirnya dilakukan Slahi. Meski tulisan kesaksian itu sampai ke Nancy sudah tersensor.
Mohamedou Ould Slahi diperankan oleh Tahar Rahim. Sutradara Kevin mengangkat sisi ketaatan Slahi. Bagaimana Slahi sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta'alla sangat yakin, bahwa satu saat dia terbebas karena tidak besalah. Segala siksa yang ia alami di penjara itu ia jalanin.
Ia bukan saja selalu menyebut asma Allah, tapi terus berdoa dan tak meninggalkan salat.
Dengan pola/teknik kilas balik (flasback), alur cerita The Mauritanian menggugah emosi penonton. Dan sutradara Kevin McDonald, berani mengungkap fakta bahwa penjara Guantanamo, tak lebih dari ladang penyiksaan!
Untuk menghadapi gugatan Slahi, Pemerintah AS menugaskan jaksa militer yang memiliki dendam pribadi karena sahabatnya menjadi salah satu korban 9/11 WTC. Jaksa militer itu bernama Stuart Couch diperankan oleh Benedict Cumberbatch. Stuart tak ingin Slahi bebas.
Kembali sutradara Kevin mengangkat sisi ketaatan dalam menjalankan ibadah. Stuart seorang penganut Kristen yang taat dan jujur. Ia seperti Nancy, pekerja keras, teliti dalam mengumpulkan bahan dakwaan dan rajin ke gereja untuk berdoa.
Hingga suatu ketika dalam tumpukan berkas dia menemukan sebuah fakta, bahwa Mohamedou Ould Slahi tidak bersalah. Dan dia pun meletakkan jabatan, mengundurkan diri. Meski atasannya murka.
Stuart menunjukkan kepada kita, bahwa nurani dan atau jiwa manusia tak bisa dipermainkan. Benar katakan benar, salah katakan salah. Jabatan itu, sementara!
Dan akhir cerita, happy ending bagi Mohamedou Ould Slahi. Dia diputuskan tak bersalah oleh pengadilan, meski Presiden Obama dengan berbagai upaya tetap menahannya. Hari kebahagian itu tiba Juli 2016, Mouhamadou Ould Slahi dibebaskan pemerintah AS.
Slahi kembali ke kampung halamannya di pinggir pantai Mauritania. Disambut meriah, bak seorang pahlawan. Dan catatan hariannya diterbitkan menjadi buku dengan judul Guantanamo Diary dalam berbagai versi bahasa.
Persahabatannya dengan Nancy Holander dan Teri Duncan tetap terjalin. Dan Slahi pun memaafkan semuanya dan tidak menaruh dendam.
Load more