Acungan Jempol untuk Mentan Amran Sulaiman
- dok. BPMI Istana Negara
Catatan penting lain yang butuh apresiasi adalah keberanian Pemerintahan Presiden Prabowo yang menghentikan impor beras sejak tahun 2025. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghentikan impor beras mulai tahun 2025 karena produksi beras dalam negeri meningkat signifikan, sehingga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) diproyeksikan mencapai lebih dari 3 juta ton hingga akhir tahun. Ini merupakan capaian tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa produksi beras tahun ini meningkat 4,1 juta ton dan menjadi yang tertinggi sejak perubahan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan demikian, stok beras pemerintah saat ini sangat ideal untuk menjaga stabilitas pangan, dan harga beras mulai turun dalam 2 bulan terakhir.
Presiden Prabowo Subianto juga mengapresiasi keberhasilan ini, menyatakan bahwa urusan pangan pokok strategis Indonesia sudah aman dan akan terus dilanjutkan. Yang jadi "pe-er" kita selanjurnya adalah apakah kisah sukses menggenjot produksi beras saat ini, akan dapat dijaga, dipertahankan, dilestarikan dan ditingkatkan ?
Banyak pihak mengingatkan agar Pemerintah tetap hati-hati terhadap faktor-faktor yang dapat menurunkan produksi beras, seperti terjadinya El Nino beberapa waktu lalu. Untuk itu, diperlukan adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah agar kebijakan menggenjot produksi beras setinggi-tingginya, tetap menjadi kebijakan yang diprioritaskan.
Selain itu, jangan dilupakan pula peran Penyuluhan Pertanian sebagai "guru" nya petani. Penyuluhan pertanian adalah salah satu strategi penting untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan penyuluhan pertanian, antara lain :
Pertana, Peningkatan Kapasitas Penyuluh. Pemerintah telah meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan.
Kedua, Penggunaan Teknologi. Pemerintah telah memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi digital, untuk meningkatkan penyuluhan pertanian dan akses petani terhadap informasi.
Ketiga, Kerjasama dengan Stakeholder. Pemerintah telah bekerja sama dengan stakeholder, seperti petani, akademisi, dan swasta, untuk meningkatkan penyuluhan pertanian.
Keempat, Pengembangan Kurikulum. Pemerintah telah mengembangkan kurikulum penyuluhan pertanian yang lebih relevan dengan kebutuhan petani.
Kelima, Peningkatan Akses ke Informasi. Pemerintah telah meningkatkan akses petani ke informasi pertanian, seperti informasi cuaca, harga pasar, dan teknologi pertanian.
Load more