LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Soeharto tengah beristirahat di tengah-tengah kunjungannya ke daerah
Sumber :
  • Buku 'Pak Harto, The Untold Stories'

Jejak Pak Harto Dalam Dua Film Tentang Peristiwa 1 Maret 1949  

Tak tercantumnya nama Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, memicu polemik antara politisi Gerindra Fadli Zon dengan Menkumham Mahfud MD

Sabtu, 12 Maret 2022 - 15:54 WIB

Jakarta - Tidak sulit  menemukan jejak rekam Soeharto di dalam peristiwa bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Nonton saja film "Enam Djam di Jogja", produksi Perfini tahun 1951, karya sineas legendaris Indonesia, Usmar Ismail. Film kedua, "Janur Kuning" produksi tahun 1979, karya sutradra kawakan Alam Rengga Surawidjaya. 

Kebetulan "Janur Kuning" akan ditayangkan Minggu (13/3) malam ini di tvOne. Film itu dibintangi Kaharuddin Syah, Dicky Zulkarnaen, dan Sutopo HS. 

Penayangan film berlatar sejarah tersebut menarik perhatian di tengah gencarnya polemik antara politisi Gerindra Fadli Zon dengan Menkumham Mahfud MD mengenai peran Soeharto dalam peristiwa itu. Polemik dipicu Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 tahun 2022 yang menetapkan Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Namun, dalam Keppres, nama Pak Harto hilang, yang tercantum hanya empat tokoh: Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Jendral Sudirman, Soekarno, dan Mohammad Hatta. Menurut Mahfud MD, itulah nama tokoh-tokoh yang dianggap memiliki peran penting dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Padahal, dalam buku-buku sejarah dan juga setidaknya dalam dua film produksi nasional, Soeharto yang  memimpin serangan itu.  

Baca Juga :

Polemik Fadli Zon dengan Mahfud MD dimulai di media sosial " twitter" dan sekarang meluas melibatkan banyak ahli sejarah.  Fadli Zon, Doktor Sejarah jebolan Universitas Indonesia kebetulan pernah pula membuat penelitian tentang Serangan Umum 1 Maret 1949. Dia menganggap Keppres 2/2022 menggelapkan sejarah. Mahfud MD, mengatakan, nama Soeharto tetap tercantum dalam naskah akademik Keppres, bahkan ditulis sebanyak 48 kali. 

"Keliru Pak Mahfud. Dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, Soekarno dan Hatta masih dalam tawanan di Menumbing. Pemerintahan dipimpin PDRI (Pemerintah Darurat RI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara. Tak ada gagasan dari Soekarno dan Hatta dalam peristiwa itu. Jangan belokkan sejarah!" kata Fadli.

Jas Merah tvOne 

Direktur Programming tvOne, Reva Deddy Utama mengatakan, penayangan film sejarah di medianya memang selalu dikaitkan  dengan peringatan momentum hari bersejarah. Seperti film "G30S PKI" yang ditayangkan setiap akhir bulan September. Demikian juga  film "Janur Kuning" karena berkaitan dengan hari bersejarah yang terjadi di bulan Maret. Kalau ada  polemik mengenai itu, pihaknya menganggap itu menjadi newspeg  untuk promosikan penayangan filmnya. 

"Tiga tahun belakangan ini, tvOne memang setiap dua pekan sekali menayangkan film perjuangan, dengan banner "Jas Merah" (Jangan Melupakan Sejarah)," sambung Reva, Jumat (11/3/2022) malam. 

Pakar telematika Roy Suryo juga menyoal penghilangan nama Pak Harto dalam sejarah serangan umum 1 Maret 1949. Mantan Menteri Pemuda & Olahraga itu yang pertama kali mengingatkan di akun twitternya minggu lalu mengenai  peran Soeharto yang tidak hanya muncul dalam film yang diproduksi di masa Orde Baru. 

"Taruhlah dalam film "Janur Kuning" peran Pak Harto dilebih- lebihkan  karena dibuat di masa beliau berkuasa. Tapi menghilangkan sama sekali peran beliau, jelas itu penggelapan sejarah. Karena peran Pak Harto nyata. Nonton Film Enam Djam di Jogja” yang dibuat tahun 1951. Waktu  itu Pak Harto belum punya posisi penting dalam pemerintahan. Film itu jelas menyebut perannya. Malah,  hanya Pak Harto dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang disebut," papar Roy Suryo  Jumat (11/3/2022) malam ketika saya hubungi. Tak lupa dia  mengirimkan link film tersebut di YouTube. " Mas lihat di menit ke 30," sambungnya. 

Tersimpan utuh di Sinematek

Kepala Sinematek Indonesia, Akhlis Suryapati yang dihubungi Jumat, menyatakan copy film "Enam Djam di Jogja” masih tersimpan rapi di lembaganya.  Dia pun mengirimi saya rekaman bagian yang menyebut nama Pak Harto dalam dua versi film hitam putih dan versi berwarna. 

Dalam film "Enam Djam di Jogja" jelas nama Soeharto dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX masing -masing disebut dua kali. Rinciannya berikut. 

Pada menit ke 30.20 "Pak Harto sudah mengerti, segala sesuatu yg sudah saudara-saudara ajukan itu”, kata pemeran dalam film kepada kawan-kawannya. 

Berikutnya pada menit  ke 58.01. "Saya baru saja kembali dari rapat WK-102, untuk menerima perintah dari Kolonel Letnan Soeharto, guna mengadakan serangan umum terhadap Jogja”.

Adapun Sri Sultan Hamengkubuwono disebut  pada menit  ke 36.31 "Yang saya maksud di sini  ialah, bahwa Sri Sultan sekalipun menyatakan persetujuan, malah menganjur-nganjurkan”.

Pada menit ke 36.39 " Kalau Sri Sultan setuju, ya kita juga setuju”.

Sampai film habis, nama Soekarno dan Hatta malah tidak disebut

Film "Enam Djam di Jogja" adalah film pertama yang dengan sadar melukiskan Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai peristiwa nyata yang terkenal dalam sejarah revolusi Indonesia. Meski disajikan secara fiksi tetapi fakta nyata menjadi acuannya.

Kisah  disuguhkan Usmar Ismail lebih dari sisi rakyat atau tentara yang berpangkat rendah. Tekanan Belanda membuat rakyat menderita dan berbagai sikap. Ada yang mendukung perjuangan tentara, ada yang menggerutu. Tentara yang memeras rakyat pun sekilas dilukiskan. Kesulitannya adalah menyatu padukan sikap, gerakan dan menegakkan disiplin semua anggota gerakan. Ada juga terselip kisah cinta.
Tidak ada tokoh yang menonjol dalam kisah, karena begitu banyak pihak yang diceritakan sedikit-sedikit. Yang jadi tujuan memang pelukisan peristiwa itu secara global.

Film "Enam Djam di Jogja" dibintangi antara lain oleh Del Juzar, R. Sutjipto dan Aedy Moward. Itu adalah film  kedua yang diproduksi oleh PERFINI. Film itu mendulang kesuksesan besar di Indonesia. Film pertama produksi Perfini adalah " Darah & Doa" ( Long March Siliwangi)  yang juga disutradarai Usmar Ismail, produksi tahun 1950. 

Semoga saja para ahli sejarah kita tergerak untuk meluruskan, bukan hanya yang terkait dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogya 1949. Melainkan seluruh sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal dan menghormati sejarahnya. Itu kata Bung Karno, Proklamator dan Presiden pertama RI.

*) Penulis: Ilham Bintang, Wartawan Senior

 

 

 

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menko Zulhas Tegaskan Stok Bahan Pangan Hingga Akhir Tahun Aman

Menko Zulhas Tegaskan Stok Bahan Pangan Hingga Akhir Tahun Aman

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebut ketersediaan pangan saat ini dalam kondisi yang aman hingga Natal 2024 serta Tahun Baru 2025
Baznas Berkomitmen Entaskan Kemiskinan dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Baznas Berkomitmen Entaskan Kemiskinan dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjelaskan bahwa Baznas lokal adalah mitra strategis untuk bantu atasi kemiskinan & tingkatkan kesejahteraan masyarakat
Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Dua Pemain Keturunan Ini Berharap Segera Naturalisasi, PSSI harus 'Gercep' Kalau Tidak Mau Diambil Timnas Belanda..

Bocoran nama-nama pemain keturunan yang masuk list PSSI untuk dinaturalisasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia PSSI harus gercep kalau tidak diambil Belanda
Inilah Dampak Kemenangan Trump Soal Data Makro AS yang Ternyata Dorong Harga Bitcoin

Inilah Dampak Kemenangan Trump Soal Data Makro AS yang Ternyata Dorong Harga Bitcoin

Harga bitcoin yang meningkat pesat dalam waktu belakangan mencapai Rp1,57 miliar atau 99 ribu dolar AS karena kemenangan Donald Trump sebagai Presiden As.
Pakar Politik Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Sesuai Demokrasi

Pakar Politik Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berjalan Sesuai Demokrasi

Perhelatan Pilkada Jakarta 2024 telah sukses digelar pada Rabu (27/11/2024) kemarin.
Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berpeluang Dua Putaran, Ini Alasannya

Pengamat Sebut Pilkada Jakarta 2024 Berpeluang Dua Putaran, Ini Alasannya

Pasangan Pramono Anung - Rano Karno unggul sementara dalam perhelatan Pilkada Jakarta 2024 dari dua persaingnya.
Trending
Andra Soni Taklukan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024, Pengamat: Dinasti Banten Runtuh

Andra Soni Taklukan Airin Rachmi Diany di Pilkada Serentak 2024, Pengamat: Dinasti Banten Runtuh

Hasil hitung cepat Pilkada Banten 2024 memenangkan pasangan Andra Soni - Dimyanti dari pesaingnya Airin Rachmi Diany - Ade Sumardi.
Demi Naikkan Angka Literasi, Anak-anak Papua dapat Program Metode Belajar Sambil Makan Bergizi Gratis

Demi Naikkan Angka Literasi, Anak-anak Papua dapat Program Metode Belajar Sambil Makan Bergizi Gratis

Ratusan anak Papua dididik dalam program Pendidikan nonformal di Papua selama 3 bulan. Ini bertujuan menaikkan angka literasi di 2 Pusat Belajar KBF Indonesia.
Jangan Kaget Tiba-tiba Rumah Digempur Rezeki dari Segala Arah, Syekh Ali Jaber Bilang Sebelum Adzan Subuh Lakukan Amalan Ini, Katanya...

Jangan Kaget Tiba-tiba Rumah Digempur Rezeki dari Segala Arah, Syekh Ali Jaber Bilang Sebelum Adzan Subuh Lakukan Amalan Ini, Katanya...

Syekh Ali Jaber mengungkapkan ada empat amalan yang bisa membuka pintu rezeki dan mendatangkannya dari segala arah, bahkan tanpa disangka-sangka. Katanya...
Meski Ngantuk Berat, Tetap Paksakan Baca Doa Sebelum Tidur ini, Ustaz Adi Hidayat Jamin Dampaknya…

Meski Ngantuk Berat, Tetap Paksakan Baca Doa Sebelum Tidur ini, Ustaz Adi Hidayat Jamin Dampaknya…

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan amalan sebelum tidur yang bermanfaat tak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Cukup baca satu ayat ini saja meski ngantuk.
Mulai Sekarang Shalat Subuh Baca 2 Surat ini, Amalan Terhindar Fitnah dan Dikepung Rezeki Bertubi-tubi Kata Mbah Moen

Mulai Sekarang Shalat Subuh Baca 2 Surat ini, Amalan Terhindar Fitnah dan Dikepung Rezeki Bertubi-tubi Kata Mbah Moen

Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah menyampaikan dua amalan surat pendek saat shalat Subuh agar mendatangkan rezeki dan terhindar dari fitnah.
Ternyata Amalan ini Kalahkan Pahala Shalat Tahajud dan Haji Mabrur, Meski Sederhana Tolong Rutinkan Kata Ustaz Abdul Somad

Ternyata Amalan ini Kalahkan Pahala Shalat Tahajud dan Haji Mabrur, Meski Sederhana Tolong Rutinkan Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad (UAS) menyatakan pahala shalat Tahajud dan haji mabrur masih kurang dahsyat dan dikalahkan oleh satu amalan sederhana ini meski sangat berat.
Pemain Berlabel Bintang yang Awalnya Tolak Timnas Indonesia Kini Malah Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Pemain Berlabel Bintang yang Awalnya Tolak Timnas Indonesia Kini Malah Memohon Ingin Gabung Skuad Garuda, Siapa Saja?

Deretan pemain berlabel bintang yang awalnya menolak mentah-mentah tawaran membela Timnas Indonesia namun kini malah berbalik ingin bergabung, cek siapa saja.
Selengkapnya
Viral