LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi minuman manis
Sumber :
  • Freepik

Too Sweet to Handle: Kenapa Anak Muda Hobi Minum Manis?

Lingkungan tempat tinggal atau kemudahan akses serta bentuk self reward dan obat ketika stress juga menjadi faktor pendukung.

Jumat, 13 Desember 2024 - 17:36 WIB

tvOnenews.com - Minuman manis memanglah nikmat, tapi pernahkah kita bertanya: seberapa sering kita mengkonsumsinya, dan apa dampaknya bagi tubuh kita? Sugar-Sweetened Beverages (SSB) atau minuman berpemanis gula merupakan sebuah minuman yang mengandung tambahan gula sederhana selama proses produksinya. Menurut Buwana (2023), SSB memberikan energi instan tanpa banyak kandungan gizi yang berarti. Singkatnya, minuman ini lebih banyak memberikan kalori kosong daripada manfaat.

Namun, mengapa minuman manis ini menjadi begitu melekat dalam keseharian kita, terutama di kalangan para mahasiswa? Jawabannya terletak pada habitus. Sebab di Indonesia, minuman manis terbukti telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup seseorang, terutama di kalangan para mahasiswa. 

Buktinya, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (2023), kelompok usia 15-29 tahun, tercatat sebagai konsumen SSB tertinggi di negara ini. Secara rinci, berikut merupakan data SKI 2023 yang menunjukkan bahwa tingkat konsumsi SSB di kelompok usia 15-29 tahun merupakan yang tertinggi dibandingkan kategori usia yang lainnya.

Survei Kesehatan Indonesia di 2023 Usia Kelompok 15-29 tahun tercatat sebagai konsumen SSB tertinggi di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia di 2023 Usia Kelompok 15-29 tahun tercatat sebagai konsumen SSB tertinggi di Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

 

Baca Juga :

Dengan demikian, tidak mengherankan bagi kita jika kalangan tersebut sering terlihat dengan minuman manis di tangan mereka, baik itu teh kemasan, kopi susu, maupun soda.

Di tengah tingginya konsumsi SSB di kalangan anak muda, nyatanya masih banyak dari mereka yang tidak menyadari dampak negatif terhadap kesehatan akibat konsumsi SSB. Padahal, penyakit akibat konsumsi SSB berlebih dapat mengintai siapapun, lho! Penyakit akibat konsumsi ini biasanya berupa Penyakit Tidak Menular (PTM) atau penyakit yang tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain. Penyakit-penyakit ini mencakup diabetes tipe 1 dan 2, obesitas, kerusakan pada gigi, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, bahkan kanker.

Tentunya, fenomena ini jelas telah menimbulkan sebuah pertanyaan besar: apa yang mendorong para mahasiswa tersebut untuk mengonsumsi begitu banyak gula. Mari kita kupas kebiasaan ini. Apakah mahasiswa kita terlalu manis untuk dikendalikan, atau justru sedang menuju masalah kesehatan yang serius?
Bicara terkait pola konsumsi, terdapat faktor pembentuk di dalamnya. 

Pola konsumsi merupakan salah satu bentuk habitus. Habitus? Apaan, tuh? Sederhananya, habitus menurut Bourdieu adalah cara berpikir, merasa, dan bertindak yang terbentuk dari pengalaman hidup dan lingkungan sosial seseorang. 

Habitus cenderung sulit diubah karena sudah tertanam dalam diri seseorang. Bentuk habitus konsumsi SSB, seperti selalu memilih teh kemasan saat istirahat belajar atau menjadikan kopi susu sebagai teman begadang. 

Dalam konteks ini, habitus konsumsi SSB dapat terbentuk karena peran struktur sosial, agen sosialisasi, dan faktor-faktor lainnya.

Struktur sosial seperti kebijakan dan kapitalisme mempengaruhi siklus konsumsi SSB anak muda. Beberapa di antaranya adalah pemerintah yang belum membuat kebijakan pengenaan pajak untuk SSB. Padahal, hal tersebut terhitung efektif di negara maju sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, struktur kapitalisme yang kental juga mendukung. 

Kapitalisme menimbulkan peningkatan dalam produksi minuman-minuman manis terlepas dari kondisi data obesitas di Indonesia bisa melewati perusahaan produksi dan penampilan iklan yang mengecoh. 

Meski dianggap mandiri, faktor agen sosial seperti keluarga dan teman juga memengaruhi. Keluarga, sebagai agen terdekat membentuk kebiasaan konsumsi sejak dini. 

Aturan meja makan, seperti minuman yang disediakan saat makan dan kebiasaan orang tua menjadi penentu. Jika keluarga jarang menyediakan SSB atau menerapkan aturan ketat tentang SSB, anak akan cenderung tumbuh dengan kebiasaan lebih sehat. 

Selain itu, anak akan meniru pola orang tua yang sering menikmati SSB. Selain keluarga, teman sebaya juga memainkan peran penting. SSB sering dianggap lebih menarik secara sosial dibanding air mineral ketika bersosialisasi dengan teman. 

Anak muda juga cenderung mengonsumsi SSB lebih banyak ketika teman mereka juga melakukannya, begitu juga sebaliknya, konsumsi SSB berkurang SSB berkurang jika teman sebaya jarang mengonsumsinya.

Selain faktor-faktor tersebut, lingkungan tempat tinggal atau kemudahan akses serta bentuk self reward dan obat ketika stress juga menjadi faktor pendukung anak muda mengonsumsi SSB. 

Kita hidup di lingkungan dengan akses mudah terhadap minuman manis, seperti sering ditemui di pusat perbelanjaan, warung, dan toko. 

Maka, ketika anak muda ingin mengonsumsi, minim hambatannya dan ini mendorong mereka untuk terus mengonsumsi SSB. Anak muda juga cenderung mencari makanan atau minuman manis sebagai bentuk apresiasi untuk diri sendiri atas kerja keras dan cara untuk mengalihkan stres.

Dengan demikian, keseimbangan antara kenikmatan dan kesehatan adalah kunci. Jadi, jangan biarkan manisnya hari ini menjadi pahit di kemudian hari. Yuk, mulai perubahan dini dari diri sendiri dan jadikan pilihan sehat sebagai bagian dari kebiasaan kita!

Penulis: Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia: Bintan Anfa Nazila, Maria Jovita Stella G, Prajna Priyanka, Sesy Priliandra Shaqina, Yosia Tannanda

Disclaimer: Artikel ini telah melalui proses editing yang dipandang perlu sesuai kebijakan redaksi tvOnenews.com. Namun demikian, seluruh isi dan materi artikel opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
BPBD: Modifikasi Cuaca untuk Amankan Jakarta dari Bencana Hidrometeorologi

BPBD: Modifikasi Cuaca untuk Amankan Jakarta dari Bencana Hidrometeorologi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkap manfaat dari operasi modifikasi cuaca (OMC).
Reaksi Barbar Fans Malaysia usai Negaranya Dikalahkan Thailand di Piala AFF 2024: Salahkan Sosok Ini yang Lakukan Blunder

Reaksi Barbar Fans Malaysia usai Negaranya Dikalahkan Thailand di Piala AFF 2024: Salahkan Sosok Ini yang Lakukan Blunder

Para fans Malaysia bereaksi keras setelah melihat timnas negara mereka kalah dari Thailand pada lanjutan penyisihan grup Piala AFF 2024, Sabtu (14/12/2024).
Meskipun Sunnah Qobliyah Subuh Ternyata Lebih Utama, Kata Ustaz Adi Hidayat Bisa Raih Apapun yang Antum Mau Sekalipun Dunia dan ...

Meskipun Sunnah Qobliyah Subuh Ternyata Lebih Utama, Kata Ustaz Adi Hidayat Bisa Raih Apapun yang Antum Mau Sekalipun Dunia dan ...

Dalam agama Islam ibadah sunnah diajarkan beragam mulai dari shalat, dzikir ataupun puasa. Salah satunya, shalat qobliyah atau disebut fajar. Ustaz Adi Hidayat
Klasemen Liga 1 Hari Ini: Persebaya Masih di Puncak, Borneo FC Merangsek Naik dan Dekati Persib di Urutan Dua usai Pesta 5 Gol

Klasemen Liga 1 Hari Ini: Persebaya Masih di Puncak, Borneo FC Merangsek Naik dan Dekati Persib di Urutan Dua usai Pesta 5 Gol

Klasemen Liga 1 2024-2025 pada hari ini, Minggu (15/12/2024), di mana Borneo FC berhasil merangsek naik dan tempel ketat Persib yang duduk di posisi kedua.
10 Pevoli Wanita dengan Gaji Fantastis di V League Musim Ini, Megawati Hangestri Jadi yang Tertinggi atau Bukan?

10 Pevoli Wanita dengan Gaji Fantastis di V League Musim Ini, Megawati Hangestri Jadi yang Tertinggi atau Bukan?

Bintang voli asal Indonesia, Megawati Hangestri, saat ini sedang menjalani musim keduanya bermain untuk Red Sparks di gelaran Korean V league musim 2024/2025.
Waktu Shalat Subuh Ganti Doa Qunut dengan Rabbana Atina Fiddunya, Apakah Boleh? Kata Buya Yahya dalam Islam Sebenarnya Itu...

Waktu Shalat Subuh Ganti Doa Qunut dengan Rabbana Atina Fiddunya, Apakah Boleh? Kata Buya Yahya dalam Islam Sebenarnya Itu...

Penggunaan doa qunut saat shalat subuh sudah umum, bahkan ada yang bilang menjadi keharusan. Hal ini karena sudah kebiasaan, diganti Rabbana Atina Fiddunya? ...
Trending
10 Pevoli Wanita dengan Gaji Fantastis di V League Musim Ini, Megawati Hangestri Jadi yang Tertinggi atau Bukan?

10 Pevoli Wanita dengan Gaji Fantastis di V League Musim Ini, Megawati Hangestri Jadi yang Tertinggi atau Bukan?

Bintang voli asal Indonesia, Megawati Hangestri, saat ini sedang menjalani musim keduanya bermain untuk Red Sparks di gelaran Korean V league musim 2024/2025.
Waktu Shalat Subuh Ganti Doa Qunut dengan Rabbana Atina Fiddunya, Apakah Boleh? Kata Buya Yahya dalam Islam Sebenarnya Itu...

Waktu Shalat Subuh Ganti Doa Qunut dengan Rabbana Atina Fiddunya, Apakah Boleh? Kata Buya Yahya dalam Islam Sebenarnya Itu...

Penggunaan doa qunut saat shalat subuh sudah umum, bahkan ada yang bilang menjadi keharusan. Hal ini karena sudah kebiasaan, diganti Rabbana Atina Fiddunya? ...
Shin Tae-yong Dapat Kabar Baik dari Kasta Teratas Eropa: 2 Pilar Timnas Indonesia Akhirnya Main Lagi di Liga Belgia dan Belanda

Shin Tae-yong Dapat Kabar Baik dari Kasta Teratas Eropa: 2 Pilar Timnas Indonesia Akhirnya Main Lagi di Liga Belgia dan Belanda

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dapat kabar baik dari para penggawa Garuda di kompetisi Eropa yang berhasil catatkan menit bermain pada pekan teranyar.
Ada Kabar Buruk, Semua Warga Indonesia Diminta Harus Waspada pada Libur Akhir Pekan Ini

Ada Kabar Buruk, Semua Warga Indonesia Diminta Harus Waspada pada Libur Akhir Pekan Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beri kabar buruk akan terjadi hampir seluruh kota besar di Indonesia, berlangsung pada Sabtu (14/12/2024).
Keturunan ke-8 Kiai Ageng Muhammad Besari Buka Suara soal Klaim Gus Miftah yang Ngaku Generasi ke-9: Setelah Saya Cek Kok...

Keturunan ke-8 Kiai Ageng Muhammad Besari Buka Suara soal Klaim Gus Miftah yang Ngaku Generasi ke-9: Setelah Saya Cek Kok...

Keturunan ke-8 Kiai Ageng Muhammad Besari akhirnya buka suara menanggapi soal klaim Gus Miftah yang ngaku generasi ke-9: Setelah Saya Cek Kok...
Akhirnya Terungkap Detik-Detik Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Diungkap Sang Ibu, Sempat Katakan Ini Sebelum Habisi Keluarganya

Akhirnya Terungkap Detik-Detik Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Diungkap Sang Ibu, Sempat Katakan Ini Sebelum Habisi Keluarganya

Begini detik-detik tragedi anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, diungkapkan oleh salah satu korban yakni sang ibu kepada pihak kepolisian.
Di Depan Media Eropa, Gelandang Belanda Akui Ingin Bela Timnas Indonesia dan Hadapi Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Di Depan Media Eropa, Gelandang Belanda Akui Ingin Bela Timnas Indonesia dan Hadapi Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pengakuan mengejutkan diutarakan pemain Belanda berdarah Indonesia, Jordy Wehrmann yang mengaku siap bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selengkapnya
Viral