Portal ini ketika itu dikelola paruh waktu oleh orang-orang yang juga nyambi mengerjakan banyak hal. Artikel tak memiliki jadwal unggah yang pasti. Tak ada target dalam operasional. Dalam sebulan pembaca portal tvOnenews.com hanya sejuta pembaca.
Tentu saya tak bisa menolak tawaran dari atasan. Jurnalisme adalah salah satu panggilan hidup saya. Berada di sebuah peristiwa, mengolahnya (dengan konvensi standar jurnalisme) lalu menyebarkannya pada publik adalah hal yang tak pernah jeda saya kerjakan sejak hampir 30 tahun terakhir. Tanpa pretensi dan imajinasi yang muluk muluk, dengan beberapa wartawan yang saya tawarkan dan ternyata mau terlibat, saya menerima begitu tawaran yang saya anggap sebagai "perintah".
Mulanya saya dengan ketat meminta mereka menulis peristiwa dengan cepat dan akurat. Ini nilai nilai dasar yang mesti segera diterapkan agar kepercayaan pembaca tumbuh.
Kami lalu merumuskan apa yang "layak" tvOnenews. Bagi kami kabar kabar yang penting dan relevan harus menarik. Kemasan jadi kunci. Jika pada televisi show adalah kunci, pada portal berita, cerita, bahasa, story telling adalah kekuatan utama.
Rubrikasi pada kanal kami susun ulang agar lebih sesuai dengan keinginan dan konsep yang kami rumuskan. Pengalaman saya ketika nyentrik di sebuah majalah mingguan berita pada era 2000 membuat saya segera paham kerja redaksi dengan sistem desk.
Wartawan adalah lokomotif penarik semua gagasan baru tersebut. Setelah pondasi awal pengelolaan redaksional terbentuk, kami memutuskan merekrut tenaga tenaga muda untuk jadi penulis dan reporter. Kemudaan buat kami penting karena kami ingin terus menyesuaikan dengan semangat zaman yang kami hidupi. Jurnalisme dan dunia pers pertama tama digerakkan oleh kaki, baru oleh kepala. Wartawan harus orang yang rajin ke lapangan menemui narasumber, memverifikasi temuan temuan yang didapatnya.
Load more