Saya tak menafikan, pertemuan antara tokoh bangsa baik untuk merumuskan masa depan negeri tercinta, namun elok tidak untuk berbicara bagi-bagi kekuasaan saat keringat relawan paslon masih belum kering. Apalagi, bagi saya tugas oposisi sama mulianya dengan berkuasa. Demokrasi mensyaratkan perimbangan kekuasaan antara yang berkuasa dan yang mengawasi, check and balances harus tercipta dari proses pemilu 2024.
Kepentingan untuk menjaga oposisi sebagian bagian alamiah dari kekuasaan adalah ikhtiar untuk menjaga kualitas kepemimpinan. Bukankah intan yang berharga mahal, didapat dari juru tatah dan gesek yang menciptakan cahaya yang berkilauan? Negarawan Inggris menyebut laku oposisi adalah cara untuk membuat kekuasaan bertahan lama: “Tidak ada pemerintahan yang bisa bertahan lama tanpa adanya oposisi yang kuat.”
PDIP dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah partai yang punya nafas panjang dalam beroposisi.
PDIP memperoleh kemenangan elektoralnya pada 2014 justru setelah selama sepuluh tahun memilih berada di luar pemerintahan SBY. Begitu juga PKS, ia partai yang tangguh dalam beroposisi, sebuah pilihan yang sebenarnya tak mudah ketika sifat pragmatisme merajalela. PKS tak tergoda untuk masuk ke pemerintahan Jokowi meski godaan untuk itu terus menerus datang. Berkah sepuluh tahun oposisi, PKS termasuk partai yang mendapatkan capaian suara stabil pada pemilu 2019 dan 2024.
Ihwal Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, saya kira mereka mereka adalah pendekar-pendekar masyarakat sipil. Kita bisa berharap mereka terus berkiprah di pembangunan politik kewargaan dengan peran perannya selama ini yang sangat signifikan di masyarakat sipil.
Persoalan keumatan, pendampingan pada isu isu keadilan sosial, reformasi hukum, memperbaiki mutu pendidikan, pemberdayaan ibu dan perempuan menunggu peran empat tokoh bangsa tersebut. Persoalan bangsa terlampau besar jika hanya diserahkan pada negara. Cukup lama mereka meninggalkan gelanggang masyarakat sipil. Saya kira berkhidmat pada masyarakat sama mulianya dengan berkuasa. Harapan untuk itu bukan tak ada. Anies Baswedan sudah menyebut, tak akan mundur seinci pun dari posisinya sekarang. “Saya pastikan saya tetap akan bersama saudara sekalian,” ujarnya di depan massa pendukung saat melaporkan proses hitung cepat pada koalisinya.
Load more