LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Erupsi Marapi, Catatan Peliputan Donal Chaniago
Sumber :
  • tim tvone/Donal

Erupsi Marapi, Catatan Peliputan Donal Chaniago

Saya lanjut ke pos 1 yang saat itu belum ramai dan saya pastikan, saya media pertama yang tiba di sana. Saya pun kemudian menjalankan tugas jurnalistik untuk mengabarkan kondisi terkini.

Minggu, 10 Desember 2023 - 13:17 WIB

MINGGU, 3 Desember 2023 saat sedang persiapan mau kembali pulang dari sebuah warung kopi di kawasan Ngarai Sianok, sekitar pukul 14.53 WIB, Saya dikejutkan oleh informasi dari aplikasi pesan, "Marapi Malatuih Gadang". 

Saat itu, tidak terlihat arah gunung Marapi dari arah saya duduk. Saya pun bergegas menuju jembatan titik terbuka agar melihat pasti secara visual apa yang sedang terjadi.

Benar saja, sekitar pukul 15.00 WIB saya menyaksikan langsung semburan abu vulkanik dari puncak gunung, meski sedikit terhalang awan.

Setelah sempat mengabadikan sedikit visual, Saya bergegas menuju pos pemantau Marapi yang berada di Belakang Balok Bukittinggi untuk konfirmasi dan klarifikasi. 

Ternyata memang benar ada erupsi dan tercatat pada seismograf di tempat itu secara detil. Saya pun sembari menyimak laporan warga terkait erupsi yang terjadi barusan.

Baca Juga :

Setelah wawancara pihak petugas, saya berangkat keliling kota Bukittinggi yang saat itu diguyur hujan abu. Sembari mampir ke apotek untuk membeli masker, melalui gawai masuklah informasi dan terkait sebaran abu di daerah Lasi, kecamatan Canduang, Agam. 

Sembari ambil gambar, saya segera memberikan laporan ke nomor Koordinator peliputan daerah tvOne, bahwa terjadi erupsi. 

Gawai pun langsung merespon, dari ujung sana redaksi meminta saya untuk menyampaikan informasi erupsi Marapi secara langsung melalui layar kaca program Kabar Petang. Saya memilih lokasi untuk siaran langsung (live) di daerah Bukik Batabuah, Canduang.

Usai sudah live report saya di program Kabar Petang, saya kemudian bergegas menuju pos pendakian di daerah batu Palano, Sungai Pua dan be lanjut ke atas. Tak lupa sembari ambil gambar, karena ada laporan pendaki yang terjebak. 

Perjalanan saya menuju lokasi pantau aman teratas sempat terhambat, karena adanya sebuah mobil BPBD Padang Panjang dengan tujuan sama mengalami pecah ban namun tidak memiliki dongkrak.

Saya pun menawarkan dongkrak di kendaraan yang saya pakai.

"Kan miris, kendaraan darurat namun tidak ada peralatan standar operasional kendaraan", gumam saya dalam hati.

Saya tertahan di lokasi itu lebih dari 40 menit, saat itu menunjukkan waktu pukul 17.00 WIB.

Begitu selesai proses perbaikan kendaraan plat merah itu, saya lanjut ke pos 1 yang saat itu belum ramai dan saya pastikan, saya media pertama yang tiba di sana. 

Saya pun kemudian menjalankan tugas jurnalistik saya untuk mengabarkan kondisi terkini. Berturut-turut saya melaporkan keadaan Marapi dalam beberapa program tvOne hingga malam hari.

52 Pendaki Terjebak

Selama proses observasi lapangan, pencarian data, pengambilan gambar, saya juga terus melakukan pengiriman data ke redaksi tvOne di Jakarta. 

Sayapun mendapat kabar bahwa ada 52 pendaki yang sedang naik ke Marapi, itu merujuk pada catatan awal pos pendakian. 

Satu persatu tim SAR berdatangan di lokasi itu begitu juga warga yang "kepo". Suasana mendadak ramai, dan kawan-kawan media lainnya juga mulai berdatangan ke lokasi. 

Karena lapar dan dingin, saat menerima kabar rekan dari tv lain menanyakan lokasi dan berdatangan ke lokasi, Saya pun menitipkan agar dibelikan nasi bungkus.

Saya berpikir riskan untuk turun mencari makan saat itu, selain jalanan yang curam dan hanya muat satu kendaraan, saya khawatir ketinggalan informasi pencarian pendaki oleh Tim SAR. Saya pun memilih tetap bertahan di pos aman tertinggi di gunung Marapi.

Setiba kawan-kawan dari media lain di lokasi saya dan Tim SAR berada, saya pun menyantap makanan. 

Setelah perut saya terisi, saya bergeser posisi ke atas, yakni ke posko pertama dengan berjalan kaki melintasi hutan. Menggunakan sepatu boot yang sudah saya siapkan di mobil, saya ta kesulitan berjalan menyusuri jalan setapak yang sangat becek dan sangat gelap.

Sekitar pukul 23.30 WIB, tibalah saya di posko pertama tempat saat itu 5 ambulan yang sudah stand by di pintu rimba atau di kenal dengan Pesanggerahan. 

Saya pun mencari narasumber BASARNAS dan stake holder lainnya, mengambil data dan seterusnya, Setelah itu saya berjalan lagi makin ke dalam rimba, karena saat itu ada satu korban yang tengah dievakuasi.

Satu persatu korban terabadikan melalui lensa kamera saya. Hingga Senin, pukul 03.00 WIB, akhirnya saya putuskan untuk turun dulu ke bawah setelah dapat visual evakuasi 5 korban yang saat itu selamat walau luka luka dan patah tulang.

Setengah 5 pagi saya tiba di Koto Baru, Tanah datar. Sementara Teman-teman media lain pergi di kantor Wali Nagari Batu Palano yang juga Posko Utama erupsi Marapi.

Setelah subuh, saya yang saat itu di sebuah mushalla di daerah Pasar Amur, Agam, persiapan untuk menyampaikan perkembangan evakuasi ke publik lewat program Apa Kabar Indonesia tvOne, pukul 06.40 WIB.

Sebelum live report, saya sarapan lontong sembari ngopi, sambil kamera tetap merekam detik-detik erupsi yang saat itu masih terjadi.

Selesai laporan, saya kembali ke posko utama kantor Wali Nagari Batu Palano untuk menyampaikan informasi terkini dan seterusnya. Kabar demi kabar, segmen demi segmen berjalan baik saat laporan di layar kaca tvOne. 

Hingga Senin malam, saya tetap bertahan di posko utama, sembari menanti tim peliputan dari dari Jakarta yang membawa peralwatan lebih canggih tiba.

Pada Selasa (5/12) dini hari, akhirnya saya bisa tidur "bagaluang" di dalam mobil yang parkir di lapangan bola sekitar pukul 01.30 WIB. 

Kabar Penemuan Jenazah

Saat azan subuh, saya terbangun dan sholat di sebuah musola sekolah dasar, selepas itu saya persiapan live dari titik itu untuk menyampaikan informasi terbaru. 

Saat itu ada informasi ditemukan jenazah para pendaki, saya pribadi belum bisa mengkonfirmasi itu, namun informasi itu sudah santer beredar di media sosial.

Petaka tiba, sekitar pukul 07.30 WIB, hujan abu turun di lapangan posko 1. Beruntung saya sudah persiapkan. Maka bermasker ria lah kami di lapangan pagi itu. 

Tugas peliputan saya hari ini mulau berbagi dengan tim peliput dari Jakarta, mereka naik ke atas saya stand by di posko. Laporan demi laporan kami selesaikan dengan baik.

Saat jelang sore saya putuskan turun ke Bukittinggi guna mencari visual terbaru. 

Sekitar pukul 16.30 WIB, saya mendapat kabar ada rombongan ambulan turun membawa jenazah, saya merapat ke ruang jenazah Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi. 

Disana sudah ramai sekali warga yang mayoritas adalah keluarga pendaki yang menunggu.

Satu persatu tim SAR menurunkan jenazah dari ambulan, dan hingga pukul 23.00 WIB berjumlah 22 kantong jenazah.(dco/ito) 

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Timnas Indonesia Buat Media China Cemburu, Heran karena Banyak Tambahan Pemain Baru Tapi Kok Bisa-bisanya Justru...

Timnas Indonesia Buat Media China Cemburu, Heran karena Banyak Tambahan Pemain Baru Tapi Kok Bisa-bisanya Justru...

Media China ini mengungkap rasa cemburu mereka pada Timnas Indonesia sampai keheranan melihat banyaknya tambahan pemain baru yang terus bergabung, katanya...
Shin Tae-yong Pusing Lagi, PSSI Beri Kabar Buruk Jelang Hadapi Bahrain Usai Sejumlah Pemain Timnas Indonesia Alami Cedera

Shin Tae-yong Pusing Lagi, PSSI Beri Kabar Buruk Jelang Hadapi Bahrain Usai Sejumlah Pemain Timnas Indonesia Alami Cedera

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dipastikan dibuat pusing lagi jelang pertandingan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain dan China.
Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Legenda Timnas Indonesia Ini Bocorkan Kelemahan Bahrain, Kalau Ingin Menang...

Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Legenda Timnas Indonesia Ini Bocorkan Kelemahan Bahrain, Kalau Ingin Menang...

Legenda Timnas Indonesia ini membocorkan kelemahan dari Bahrain menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, katanya kalau Skuad Garuda ingin menang harus...
Sosok Wanita Ini Tiba-tiba Muncul, Ramalan Hard Gumay soal Nasib Tragis Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Kembali Disorot, Katanya...

Sosok Wanita Ini Tiba-tiba Muncul, Ramalan Hard Gumay soal Nasib Tragis Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Kembali Disorot, Katanya...

Usai isu perselingkuhan Azizah Salsha viral di jagat maya, Peramal Hard Gumay beberkan hasil prediksi rumah tangga Pratama Arhan akan berakhir pilu karena ini.
Sering Kena Amuk, Orang Terdekat Shin Tae-yong Ungkap Hubungan Pelatih Timnas Indonesia itu dengan Marselino Ferdinan, Mereka Sebenarnya...

Sering Kena Amuk, Orang Terdekat Shin Tae-yong Ungkap Hubungan Pelatih Timnas Indonesia itu dengan Marselino Ferdinan, Mereka Sebenarnya...

Hubungan sebenarnya antara Shin Tae-yong dengan Marselino Ferdinan dibongkar orang terdekat pelatih Timnas Indonesia itu, katanya mereka berdua sebenarnya...
Lima Tahun Bebani Pengusaha, Pemerintah Akhirnya Ubah Skema Pungutan Ekspor Kelapa Sawit, CPO, dan Turunannya

Lima Tahun Bebani Pengusaha, Pemerintah Akhirnya Ubah Skema Pungutan Ekspor Kelapa Sawit, CPO, dan Turunannya

Aturan baru ini mengganti skema pengenaan tarif pungutan ekspor kelapa sawit, CPO, dan turunannya dan tidak lagi menggunakan tarif progresif sesuai harga CPO.
Trending
Media Italia Beri Penilaian Segini usai Jay Idzes Bantu Venezia Menang Atas Genoa, Bek Timnas Indonesia Itu Disebut Punya Penampilan…

Media Italia Beri Penilaian Segini usai Jay Idzes Bantu Venezia Menang Atas Genoa, Bek Timnas Indonesia Itu Disebut Punya Penampilan…

Penampilan gemilang Jay Idzes saat Venezia menang atas Genoa mendapat pujian dari media Italia, yang menyebut bek Timnas Indonesia itu telah bermain sempurna.
Kapolri Mutasi dan Rotasi 26 Pati Serta Pamen, Komjen Pol Wahyu Hadiningrat Jabat Astamarena

Kapolri Mutasi dan Rotasi 26 Pati Serta Pamen, Komjen Pol Wahyu Hadiningrat Jabat Astamarena

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi dan rotasi jabatan terhadap 26 pati dan pamen.
Merasa Sulit karena Kerja atau Usaha Dagang Belum Berhasil, Ustaz Adi Hidayat Ungkap Bisa Jadi karena Hal yang....

Merasa Sulit karena Kerja atau Usaha Dagang Belum Berhasil, Ustaz Adi Hidayat Ungkap Bisa Jadi karena Hal yang....

Tentu itu perasaan dan kondisi yang umum dirasakan siapapun, ketika sedang berusaha untuk mewujudkan impian atau doanya, berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat ..
Sempat Pingsan di Tengah Laga, Malut United Berikan Kabar Terbaru Kondisi Yance Sayuri

Sempat Pingsan di Tengah Laga, Malut United Berikan Kabar Terbaru Kondisi Yance Sayuri

Kondisi Yance Sayuri yang sempat pingsan di pertandingan Malut United melawan Bali United akhirnya terungkap.
Sosok Wanita Ini Tiba-tiba Muncul, Ramalan Hard Gumay soal Nasib Tragis Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Kembali Disorot, Katanya...

Sosok Wanita Ini Tiba-tiba Muncul, Ramalan Hard Gumay soal Nasib Tragis Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Kembali Disorot, Katanya...

Usai isu perselingkuhan Azizah Salsha viral di jagat maya, Peramal Hard Gumay beberkan hasil prediksi rumah tangga Pratama Arhan akan berakhir pilu karena ini.
Shin Tae-yong Pusing Lagi, PSSI Beri Kabar Buruk Jelang Hadapi Bahrain Usai Sejumlah Pemain Timnas Indonesia Alami Cedera

Shin Tae-yong Pusing Lagi, PSSI Beri Kabar Buruk Jelang Hadapi Bahrain Usai Sejumlah Pemain Timnas Indonesia Alami Cedera

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dipastikan dibuat pusing lagi jelang pertandingan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain dan China.
Sering Kena Amuk, Orang Terdekat Shin Tae-yong Ungkap Hubungan Pelatih Timnas Indonesia itu dengan Marselino Ferdinan, Mereka Sebenarnya...

Sering Kena Amuk, Orang Terdekat Shin Tae-yong Ungkap Hubungan Pelatih Timnas Indonesia itu dengan Marselino Ferdinan, Mereka Sebenarnya...

Hubungan sebenarnya antara Shin Tae-yong dengan Marselino Ferdinan dibongkar orang terdekat pelatih Timnas Indonesia itu, katanya mereka berdua sebenarnya...
Selengkapnya