Kemudian, Budi dan Heru akan menyisir program pencegahan di lapangan. Seperti Menkes dan Pemprov berkolaborasi menciptakan program kesehatan dan di luar kesehatan yang mempengaruhi naiknya angka stunting.
"Program (Menkes dan Pemprov) juga disinkronkan karena program kesehatan itu banyak, kita fokus ke dua grup yakni ibu hamil karena risiko paling tinggi sebelum melahirkan, dan grup bayi 6-24 bulan karena di situ dia butuh makanan tambahan di luar ASI. Itu kebutuhannya spesifik harus ada protein hewani bisa telur, ikan, susu, daging ayam atau daging sapi," ungkapnya.
Kemudian, untuk permasalahan sosial, ekonomi, dan aspek di luar kesehatan menjadi tanggung jawab Pj Gubernur DKI Jakarta.
"Masalah ekonomi, masalah pendidikan, persepsi agama, perkawinan terlalu dini, masa kelahiran terlalu pendek, itu di luar kesehatan. Nah, Pak Gub udah punya program itu juga. Nanti dikoordinasikan di bawah BKKBN," pungkasnya.
Sebelumnya, BKKN menyebutkan DKI Jakarta setidaknya memiliki sekitar 790 ribu balita. Namun, angka prevalensinya diperkirakan menyentuh 14 persen atau sekitar 110 ribu balita menderita tengkes. (agr/ree)
Load more