Jakarta, tvOnenews.com - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf sama-sama mendapatkan tuntutan hukuman penjara selama 8 tahun, Selasa (24/1/2023).
Meski begitu, salah satu terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Ma'ruf mengaku bahwa dia tak hanya merasa sedih karena dituntut 8 tahun hukuman penjara saja.
Namun, Kuat Ma'ruf juga mengaku merasa sedih bahwa beredar kabar yang dia sebut tidak benar, yaitu dia dituduh berselingkuh dengan sang nyonya, Putri Candrawathi.
Adapun Kuat Ma'ruf mengaku sangat sedih ketika dituduh berselingkuh dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Hal itu diungkapkan Kuat Ma'ruf ketika membacakan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Menurut Kuat Ma'ruf, dia memang sulit memahami pertanyaan, tetapi, katanya, bukan berarti dia berbohong selama persidangan.
"Apakah karena saya menjawab tidak sesuai kemapuan yang bertanya, maka nembuat saya dianggap berbohong?" kata Kuat Ma'ruf di PN Jaksel, Selasa (24/1/2023).
Kuat Ma'ruf membeberkan telah ditahan lebih kurang selama lima bulan di penjara.
Dia mengaku sangat menyesali soal isu yang berkembang di media sosial terkait hubungan gelapnya bersama Putri Candrawathi.
"Saya sudah ditahan kurang lebih 5 Bulan dan selama itu juga saya sudah dituduh sebagai orang yang ikut merencanakan pembunuhan kepada almaruhum Yosua. Bahkan, yang lebih parah di media sosial, saya dituduh berselingkuh dengan Ibu Putri Candrawathi," katanya.
Oleh karena itu, Kuat Ma'ruf meminta majelis hakim agar melihat kondisinya yang memiliki keluarga.
Selain itu, Kuat juga mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Brigadir J, yang mana tidak mungkin memiliki niat jahat untuk membunuhnya.
"Di sisi lain, almarhum Yosua juga baik kepada saya. Bahkan, saat saya dua tahun tidak bekerja dengan bapak Ferdy Sambo, almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rezekinya karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah," katanya.
Asal Usul Gosip Kuat Ma'ruf Selingkuh dengan Putri Candrawathi
Ya, isu soal tuduhan Putri Candrawathi punya hubungan spesial dengan Kuat Ma'ruf sejak awal kasus terungkap sempat ramai dibicarakan, terutama di media sosial.
Adapun ternyata isu terkait tudingan bahwa Kuat Ma'ruf berselingkuh dengan Putri Candrawathi itu semakin ramai ketika sosok mantan pengacara Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Deolipa Yumara membeberkan hal itu.
Dugaan adanya 'hubungan terlarang' yang dijalin antara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan Kuat Ma'ruf tiba-tiba menjadi perbincangan panas ketika hal tersebut diungkapkan mantan pengacara Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Deolipa Yumara.
Pada kesempatan dialog yang dilakukannya di Kabar Petang tvOne beberapa waktu lalu, Deolipa Yumara menyebut bahwa motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J karena diduga Brigadir J mengetahui aib Putri Candrawathi dan Kuat.
Dalam kesempatan tersebut, Deolipa mencoba mematahkan dugaan sebelumnya yang menyebut bahwa Putri Candrawathi dilecehkan oleh Brigadir J.
Justru, kata Deolipa, berdasarkan perbincangannya bersama Bharada E saat itu, Brigadir J diduga mengetahui hal terlarang yang dilakukan oleh Putri Candrawarthi dan Kuat di Magelang.
"Bharada E tidak merasakan langsung ya, tapi dia berpikir. Boleh dong berpikir? Jadi dugaan dia, ada sesuatu yang terjadi (antara Putri dan Kuat) dan diketahui Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa, seperti melansir tayangan Kabar Petang tvOne, Senin (29/8/2022).
Menurut cerita yang didapat Deolipa dari Bharada E, saat di Magelang itu hanya ada empat orang, yakni Brigadir J, Susi (ART), Kuat (ART), Putri Candrawathi.
Karena Susi dianggap tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J, maka, kata Deolipa, dua orang saja yang diduga merencanakan pembunuhan.
"Susi enggak ikutan karena dia di bawah. Nah tinggal tiga kan, tapi yang dua ini (Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi) sepakat ngebunuh si Yosua (Brigadir J), itu saja logikanya," kata Deolipa.
Tak hanya itu, kecurigaan soal adanya dugaan hubungan terlarang antara Kuat dan Putri Candrawathi juga, kata Deolipa, sempat dibicarakan Bharada E.
Saat itu, Bharada E sempat menaruh rasa curiga terhadap gera-gerik Putri dan Kuat.
"Kata Si Eliezer (Bharada E), saya curiga Bang, ada sesuatu antara Kuat dan Putri. Aroma-aroma (hubungan terlarang) itu sebenernya mereka (Bharada E dan Brigadir J) sudah tahu," kata Deolipa.
Terkait dugaan adanya momen Brigadir J 'menggendong-gendong' Putri Candrawathi seperti yang dikatakan Kuat kepada penyidik saat itu pun buru-buru ditepis Deolipa.
Menurut Deolipa, hal tersebut justru bisa jadi sebaliknya, alias Kuat yang menggendong-gendong Putri.
"Itu mungkin kebalikannya ya, Yosua (Brigadir J) lihat Putri digendong sama si Kuat, kan begitu. Nih blak-blakan aja ya, Putri digendong sama Kuat, ketahuan sama Yosua (Brigadir J), akrena ketahuan, Putri dan Kuat harus buru-buru dong 'membersihkan diri' ke Sambo, daripada bunyi semua kan, ya sudah," kata Deolipa.
Menurut Deolipa, setelah hal tak senonoh diketahui Brigadir J, Putri yang panik langsung menelepon Ricky (Brigadir RR), dan Kuat menelepon Sambo suruh datang," kata dia.
"Sudah ketahuan si Yosua (Brigadir J), Putri nelepon Ricky sambil nangis-nangis, Kuat juga menelepon Sambo sambil nangis-nangis," katanya.
Kecurigaan Bharada E terkait adanya dugaan hubungan terlarang antara Putri dan Kuat itu, kata Deolipa, tak pernah disampaikan dalam BAP, dan juga tak disampaikan pada Ferdy Sambo.
"Si Eliezer ini kan temen dekatnya si Yosua (Brigadir J), kecurigaannya jelas tidak disampaikan di BAP, dan juga kecurigannya tidak disampaikan secara lisan oleh Eliezer ke Ferdy Sambo.
Kemudian setelah rombongan Ferdy Sambo pulang dari Magelang menuju Jakarta, Putri, kata Deolipa menolak satu mobil atau disopiri Brigadir J.
"Pada saat pulang, Putri enggak mau Yosua (Brigadir J) satu mobil dengannya dan juga Kuat Ma'ruf. Jadi Kuat yang nyetir, di sampingnya ada Eliezer, di belakangnya ada Susi dan Putri. Yosua (Brigadir J) disuruh pindah ke mobil belakang. Dia bareng sama Ricky, dia dikawal Ricky," kata Deolipa.
Menurut Deolipa, Putri dan Kuat sudah merencanakan sesuatu yang negatif untuk Yosua (Brigadir J).
Adapun Deolipa menyebut bahwa hal itu buntut dari dugaan terpergoknya Kuat dan putri di Magelang oleh Brigadir J.
"Kan Si Kuat dan Putri ini ketahuan, nah sudahlah mungkin 'dimatiin' aja nih si Yosua (Brigadir J). Akhirnya Sambo dipanas-panasin, memprovokasi Sambo, timbulah pembunuhan berencana itu, itu alasan kenapa si Putri termasuk dalam pembunuhan berencana juga," kata Deolipa.
Sampai Berhubungan Intim?
Menurut Deolipa Yumara saat itu, di kasus pembunuhan Brigadir J, seolah motif jadi tidak penting untuk diungkap, hal itu diduga karena motif pembunuhan itu berbau aib keluarga.
"Motif bisa apa aja dibikin, tapi jangan sampai motifnya dibikin Yosua atau Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi. Enggak ada itu," kata Deolipa Yumara, seperti dilansir dari tayangan Kabar Petang tvOne, Senin (29/8/2022).
Adapun Deolipa Yumara mengatakan bahwa tak ada motif Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi, justru kata dia, aib ada pada istri Ferdy Sambo itu dan ART keluarga Sambo, Kuat Ma'ruf.
"Enggak ada itu Yosua (Brigadir J) melecehkan Putri, yang ada justru Kua dan Putri ketahuan Making Love (ML) oleh Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa Yumara.
Menurut Deolipa, sesaat setelah Kuat dan Putri Candrawathi diduga terpergok oleh Brigadir J tengah melakukan hal tak senonoh, Kuat lalu mengejar Brigadir J.
"Kuat dan Putri Candrawathi ketahuan Making Love (ML), lalu Putri yang panik lapor ke Ricky Rizal (Brigadir RR) supaya datang, sedangkan Kuat melapor ke Ferdy Sambo dan menceritakan seolah ada kejadian begini begini, padahal Yosua (Brigadir J) ini korban," katanya.
Sementara keterangan yang menyebut ketika ada kejadian tak senonoh terjadi di Magelang yang menyebut bahwa Kuat Ma'ruf tak ada di dalam rumah, langsung dibantah oleh Deolipa.
Menurut Deolipa, Kuat Ma'ruf justru yang ada di dalam dan diduga melakukan hal tak senonoh dengan Putri Candrawathi.
"Kuat di dalem dong, di lantai atas, kata siapa dia di luar rumah," kata Deolipa. (abs)
Load more