Jakarta, tvOnenews.com - Pada acara HUT ke-50 PDIP, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa para kader di JIExpo Kemayoran, Selasa (10/1/2023).
Setelah menyapa para kader PDIP, Megawati pun memperkenalkan Salam Pancasila.
Dia memperkenalkan Salam Pancasila karena dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina Ideologi Pancasila.
“Salam Pancasila! Mereka, merdeka, merdeka!,” katanya.
Setelah menyapa para kader dan memperkenalkan Salam Pancasila, Megawati pun membacakan pidato politiknya lebih kurang selama dua jam.
Kemudian, soal pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini, Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira menanggapi, bahwa pidato politik Megawati hampir dua jam dengan stamina dan power yang luar biasa stabil.
"Ini sangat luar biasa," kata Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira kepada tvone, Selasa (10/1/2023)
Menurutnya pidato politik Megawati merupakan nasihat orang ibu kepada anak-anaknya, dalam hal ini untuk kader-kader partai, karena berisfat internal Partai PDIP.
"Nggak mungkin ibu jebloskan kamu ke sumur, kerja saja dahulu, nanti ibu yang mutuskan. Ini sebuah kalimat pidato yang menyejukan, paling tidak buat kami para kader di PDI Perjuangan," ujar Andreas Hugo Pareira.
Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira.
Bahkan, dia menyebutkan kalimat Ibu Megawati itu merupakan kata kunci dari seorang ibu, yang juga ketua umum PDIP.
Selain itu, dia menilai pidato Ibu Megawati menunjukkan bahwa Partai PDIP itu banyak kader yang berpotensial hebat.
"Jadi Ibu Megawati juga menunjukkan, daripada urus orang lain, dan ambil kader orang lain, lebih baik kader kita, karena kita punya kader hebat," kata Andreas Hugo Pareira.
Namun sebelumnya, Andreas Hugo Pareira katakan, Ibu Megawati juga menyampaikan perjalanan partai ketika beliau menyusun kepengurusan dari bawah, baik dari korcam-korcam atau PAC, bahkan sampai ke tinggat desa.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Bahkan, di situ menyatunya emosional bonding, di mana menyatunya dengan kader partai dengan akar rumput. Itu penting bagi siapa yang akan menjadi pemimpin ke depannya, yang akan diberikan tugas nantinya, bahwa menyatunya partai, menyatunya kader antara akar rumput," jelasnya.
Tak hanya itu saja, Andreas Hugo Pareira jelaskan soal kata satyameva jayate, itu soal loyalitas dan totalitas penuh pada nilai-nilai perjuangan dari partai. Jadi, kepemimpinan ke depan itu adalah orang-orang yang tipe seperti itu," pungkasnya.
Di samping itu, tokoh masyarakat Karo yang juga kader PDIP dari daerah Kabupaten Karo, John Peter Roy Kaban yang akrab disapa Roy Kaban, menanggapi pidato politik Ibu Megawati penuh pesan yang baik bagi kader-kader partainya dan juga bangsa Indonesia ini.
Kader PDIP dari daerah Kabupaten Karo, John Peter Roy Kaban.
Menurut Roy Kaban, pesan dalam pidato dari Ibu Megawati tak hanya diingat melainkan dikerjakan untuk menyelamatkan bangsa dari desa hingga tinggkat provinsi.
"Seperti yang dikatakan Ibu Megawati, 'Nggak mungkin ibu jebloskan kamu ke sumur, kerja saja dahulu, nanti ibu yang mutuskan' itu adalah pesan yang cukup dahsyat," kata Roy Kaban kepada tvonenews.com, Selasa (10/1/2023).
"Di mana kalimat itu, saya artikan bahwa kader-kader PDIP seperti kami yang di daerah ini harus bekerja untuk mensejahterakan rakyat, baik dalam mengembangkan kreatifitas untuk meningkatkan ekonomi daerah," katanya.
Kemudian dia juga mengartikan soal kalimat Ibu Megawati 'Nggak mungkin Ibu jebloskan kamu (kader) ke sumur' itu adalah bentuk rasa cintanya kepada anak-anaknya atau kader-kadernya yang telah mendedikasikan dirinya untuk membangun bangsa Indonesia dari desa hingga tingkat provinsi.
"Ya, saya yakin, ketika kita sebagai kader daerah menciptakan kesejahteraan rakyat, tidak mungkin seorang ibu menjebloskan anaknya ke sumur, pasti seorang ibu selaku ketua umum akan memikirkan nasib kadernya yang sungguh-sungguh berjuang untuk partai yang bertujuan membangun bangsa ini," pungkas Roy Kaban. (aag)
Load more