Greneng-greneng Realitas Politik Mengacu ke Istana, Gus Choi Beberkan Alasannya
- Istimewa/tim tvone
Sehingga ada perkataan, bahwasanya masalah di publik soal perpolitikan terkait dengan istana, ia sebutkan, itu adalah logis secara fakta.
"Kalau pun rakyat menyalahkan istana, itu tidak salah. Karena Istana itu ada sejerahnya yang selalu ikut campur pada penentuan hal-hal yang bersifat politik, partai politik, peminat politik, atau ormas keagamaan dan lainnya. Jadi ada kaitannya ke Istana, itu fakta, itu sejarah," katanya.
Sehingga, ia katakan, jikalau hari ini ada Partai yang tak diloloskan dan kemudian hari ada yang koalisi, serta yang koalisi itu nanti diiming-imingi. Lalu, karena imannya rendah dan tak ikut berkompetisi di Pemilu 2024, ia katakan, itu juga ada.
"Tapi kami sendiri, tiga Partai Politk berkualisi mengusung perubahan indonesia yang lebih baik ini, itu ada punya keimanan yang kuat dalam hal untuk menentukan masa depan pasca Jokowi, sekali lagi pasca Presiden Jokowi, bukan menjatuhkan Presiden Jokowi," katanya secara tegas.
![]()
Presiden RI Joko Widodo
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mewanti-wanti kepada sejumlah pihak jika nanti gagal koalisi parpol agar tidak mengambinghitamkan dirinya.
Jokowi berkata demikian saat memberikan sambutan pada HUT ke-16 Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Rabu (21/12/2022).
"Saya takutkan nanti kalau ada yang gagal koalisi, nanti yang dituduh istana lagi. Istana ini, istana padahal kita juga enggak ngerti koalsi antarpartai, antarketua partai yang ketemu. Tapi yang paling enak itu memang mengambinghitamkan, menuduh, presiden, istana, Jokowi, paling enak. Paling mudah dan paling enak," ujar Jokowi.
Tak hanya koalisi, Jokowi juga mengingatkan agar tidak menuduh dirinya sebagai presiden jika ada pihak yang gagal nyapres karena tak dapat parpol pengusung.
"Ada lagi nanti, mungkin untuk pilpres nanti bisa seperti itu lagi. Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan ternyata tidak bisa. Tuduh lagi presiden ikut itu ikut-ikutan, istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan," kata dia.
Jokowi menegaskan dirinya tidak memiliki kaitan dengan pencapresan 2024.
"Ya urusannya apa dengan saya? Hati-hati karena ini yang ingin ikut pilpres banyak. Padahal calonnya enggak tahu nanti ada empat pasang, dua pasang, atau tiga pasang. Enggak ngerti kita," katanya.
Load more