Hal ini merujuk pada Bharada E yang mengalami tekanan mental karena diperintah oleh Ferdy Sambo yang notabenenya merupakan seorang jenderal.
“Kemarin ahli krimonologi menjelaskan bahwa Bharada E masuk ke dalam kategori korban atau victim, bagaimana menurut psikolog?” tanya kuasa hukum Bharada E.
Merespon hal tersebut, Ahli Psikolog Forensik Reni Kusumowardhani menyebut bahwa Bharada E bisa menjadi korban karena adanya relasi kuasa. Namun jika berbicara dalam ranah psikologi, Bharada E ini memiliki free will atau ada keinginan bebas berkehendak.
Keinginan untuk bebas ini dimiliki oleh setiap orang termasuk Bharada E. Free will inilah yang akhirnya membedakan respon dari Ricky Rizal dan Bharada E menurut ahli psikolog forensik.
“Keinginan bebas yang menjadi milik dari masing-masing orang. Maka tadi saya sampaikan sehingga ada perbedaan antara respon dari saudara Ricky yang lebih stabil dengan respon dari saudara Richard yang respon emosinya lebih tidak stabil dibanding Ricky,” ungkap psikolog forensik.
Free will inilah yang akhirnya menjadi dasar pengambilan keputusan seseorang, apakah menuruti perintah Ferdy Sambo atau justru menolaknya. Meskipun psikolog forensik juga tidak menampik adanya ketakutan luar biasa yang dialami oleh Bharada E.
“Jika ditanya apakah situasi itu membingungkan, menakutkan, sehingga mendorong orang untuk patuh, bisa iya bisa tidak,” jelas psikolog forensik. (Lsn)
Load more