"Yang kurang lebih merupakan fenomena pergerakan arak-arakan awan hujan dari arah Samudera Hindia di sebelah Timur Afrika, jadi melintasi Samudera Hindia menuju Samudera Fasifik tetapi melewati kepulauan Indonesia," katanya.
Bersamaannya 4 aktifitas fenomena tersebut maka dikhawatirkan atau berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia, terutama di wilayah bagian selatan Indonesia sampai juga bagian tengah dan timur.
"Kemudian dengan 4 fenomena yang terjadi bersamaan itu, maka BMKG melakukan prakiraan berbasis dampak dan dari prakiraan itu terdeteksi adanya potensi untuk siaga. Siaga terjadinya cuaca ekstrem pada periode tanggal 21-23 Desember 2022," pungkasnya.(muu)
Load more