Jakarta, tvOnenews.com – Sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo Cs kembali digelar hari ini, Selasa (20/12/2022), di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Pantauan tim tvOnenews.com di lapangan, pada agenda sidang hari ini jaksa penuntut umum (JPU) akan menghadirkan saksi ahli hukum pidana dan saksi ahli psikologi forensik.
Adapun saksi yang dihadirkan, yakni ahli hukum pidana dari Universitas Trisakti Effendi Saragih dan ahli psikologi forensik sekaligus Ketua Apsifor Reni Kusumowardani.
Saksi Ahli Ungkap Hasil Autopsi Brigadir J, Ada Peluru yang Bersarang
Pada persidangan sebelumnya, ahli forensik dan medikolegal Farah Primadani Karouw menjadi saksi atas terdakwa perkara pembunuhan Brigadir J alias Yosua Hutabarat di PN Jaksel, Senin (19/12/2022).
Farah mengungkap jumlah tembakan yang mengenai tubuh Brigadir J setelah peristiwa penembakan di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 lalu.
JPU menggali keterangan Farah sebagai dokter yang mengenai jenazah Brigadir J di Rumah Sakit Polri.
"Apakah luka tembak itu dikatakan masuk atau luka tembak keluar?," tanya jaksa.
Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo di PN Jaksel, Senin (19/12/2022). Dok: Muhammad Bagas/tvOne
Farah menjelaskan pihaknya melakukan pemeriksaan dengan karakteristik pola gambar luka di tubuh Brigadir J.
Dia menyebutkan jenazah Brigadir J ditemukan adanya tujuh luka tembak masuk dan enam buah luka tembak keluar.
"Kami menemukan satu luka tembak masuk di kepala bagian belakang sisi kiri, di bibir bawah sisi kiri, di puncak bahu kanan dan di dada sisi kanan. Kemudian, di pergelangan tangan kiri sisi belakang serta di kelopak bawah mata kanan dan terakhir di jari manis tangan kiri. Itu untuk luka tembak masuk," jelasnya.
Sementara itu, dia menyebutkan pihaknya menemukan luka tembak keluar di puncak hidung, di leher sisi kanan, di lengan atas kanan sisi luar, di pergelangan tangan kiri sisi depan dan di jari manis tangan kiri sisi dalam.
Farah mengungkapkan ada satu proyektil anak peluru yang bersarang di tubuh Brigadir J.
"Kami temukan satu buah proyektil anak peluru pada saat pemeriksaan autopsinya di rongga dada," imbuhnya. (lpk/nsi)
Load more