Jakarta – Peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung berujung menelan korban. Satu korban yang meninggal dalam insiden tersebut adalah anggota kepolisian, Aipda Sofyan.
Diketahui Aipda Sofyan merupakan sosok yang menghadang pelaku bom bunuh diri di depan Polsek Astana Anyar Bandung. Korban bahkan sempat bersitegang dengan pelaku bom bunuh diri yang merangsek masuk ke dalam Kantor Polsek Astana Anyar Bandung.
Namun dalam kondisi terdesak tersebut pelaku justru mengacungkan senjata tajam terhadap Aipda Sofyan. Berdasarkan informasi yang diterima Aipda Sofyan sempat menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Imanuel.
Sementara itu, diketahui saat detik-detik bom bunuh diri berlangsung, anggota Polsek Astana Anyar Bandung tengah melakukan apel pagi rutin. Kejadian bom bunuh diri ini terjadi sekitar pukul 08.20 WIB.
Ucapan Kapolri atas meninggalnya Aipda Sofyan Didu (Instagram)
Karena berusaha menghalangi pelaku masuk ke Polsek Astana Anyar Bandung, aksi heroik Aipda Sofyan dihitung sebagai aksi kepahlawanan. Pasalnya, dirinya berusaha melindungi rekan-rekannya dari aksi bom bunuh diri yang terjadi.
Atas aksi heroiknya ini, Aipda Sofyan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Aiptu Anumerta dan dianggap gugur dalam menjalankan tugas.
Ucapan Ridwan Kamil
Berita gugurnya Aipda Sofyan dalam bertugas, menyita perhatian publik tidak terkecuali Ridwan Kami. Gubernur Jawa Barat yang dikenal dengan nama Kang Emil tersebut menyampaikan belasungkawanya melalui akun media sosial Instagram.
“TURUT BERDUKA CITA, Atas gugurnya Aipda Sofyan, Polisi yang bertugas di Polsekta Astana Anyar Kota Bandung saat melindungi sesama anggota kepolisian di kejadian aksi terorisme di lokasi tersebut. Insya Allah almarhum husnul khatimah dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran,” tulis Ridwan Kamil.
Dalam unggahannya ini Ridwan Kamil juga berpesan agar masyarakat tidak takut dengan aksi terorisme.
“Kita tidak pernah takut dan tidak akan pernah kalah oleh aksi kekerasan dan aksi terorisme manapun. Kita bangsa yang kuat yang selalu bersama-sama menghadapi apapun, baik pandemi, krisis ekonomi, ancaman radikalisme maupun terorisme,”sebut Ridwan Kamil.
Identitas Pelaku
Identitas pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung telah terungkap. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar adalah Agus Sujanto atau Agus Muslim yang diduga terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Dari hasil pemeriksaan sidik jari dan kemudian juga kita lihat identik bahwa identitas pelaku adalah atau yang biasa dikenal dengan Agus muslim,” ujar Kapolri usai meninjau TKP, Rabu (7/12/2022).
Kapolri menambahkan bahwa pelaku pernah ditangkap karena kasus bom Cicendo pada Februari 2017 lalu.
“Yang bersangkutan pernah ditangkap pada peristiwa bom Cicendo,” tambah Kapolri.
Pelaku menurut Kapolri terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat.
“Yang bisa kami jelaskan bahwa pelaku terafiliasi dengan kelompok JAD Bandung atau JAD Jawa Barat,” katanya.
"Untuk lakukan Investigasi pengumpulan keterangan dan olah TKP membutuhkan waktu serta untuk memastikan serpihan-serpihan material yang ditemukan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan bom bunuh diri terjadi di Polsek Astanaanyar Bandung pada Rabu (7/12/2022). Kejadian tersebut langsung direspon pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dengan menerjunkan sejumlah personilnya ke lokasi.
"Penyidik Densus 88 Antiteror Polri sudah di lokasi Polsek Astanaanyar Bandung," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar. kepada wartawan saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Aswin menuturkan hingga saat ini Tim Densus 88 Antiteror Polri tengah menyisir lokasi yang diduga terjadinya aksi bom bunuh diri.
Menurutnya pihaknya tengah melakukan investigasi terkait adanya dugaan bom bunuh diri tersebut.
Sempat ngontrak di Sukoharjo
Ada fakta baru yang diterima bahwa ternyata pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung sempat tinggal di Kelurahan Siwal, Sukoharjo.
Hal ini bahkan dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. Dirinya menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, sempat tinggal di kelurahan Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Betul pelaku sempat ngontrak di kelurahan Siwa, Sukoharjo," Ungkap AKBP Wahyu Setyawan.
Namun, lanjutnya, pelaku telah meninggalkan kontrakan satu bulan lalu atau tepatnya sebelum melakukan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung pada Rabu (7/12/2022).
Lebih lanjut Kapolres Sukoharjo bahkan menyatakan, jika pelaku sempat tinggal bersama keluarganya selama tiga bulan lamanya.
"Pelaku ngontrak di sini selama tiga bulan." Tambahnya. (put/Lsn)
Load more