Jakarta, tvOnenews.com - Duta Besar Amerika Serikat, Sung Y Kim ikut menyoroti Kitab Undang-undng Hukum Pidana (KUHP) yang baru disahkan oleh DPR RI kemarin, Selasa (6/12/2022).
Kim mengkritik pasal yang terdapat dalam KUHP, yakni pasal yang membahas tentang aturan perzinahan atau yang dikenal dengan istilah 'kumpul kebo'.
Menurut dia, pasal tersebut dapat berdampak negatif bagi warga negara Amerika yang tinggal dan atau berkunjung ke Indonesia.
"Saat ini, kami masih mempelajari dan menilai hukum. Meskipun saya tahu peraturan pelaksanaannya belum disusun," kata Sung Y Kim saat jumpa pers di Kantor Kedubes AS, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022).
"Kami juga khawatir bahwa beberapa perubahan undang-undang tersebut dapat berdampak negatif pada warga negara Amerika yang tinggal dan mengunjungi Indonesia," lanjutnya.
Selain itu, menurut dia, hukum tersebut juga dapat berdampak negatif pada iklim investasi di Indonesia.
"Kemungkinan efek negatif dan iklim investasi," ujar dia.
Dia menyebut, Indonesia dan Amerika memiliki hubungan yang sangat kuat, sebab memiliki komitmen nilai-nilai yang sama. Terkhusus dalam mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dan toleransi keragaman.
"Indonesia dan kami telah bekerja sama sangat erat untuk mempromosikan demokrasi, toleransi keragaman, dan saya pikir kerja sama itu akan terus berlanjut," kata dia.
"Nyatanya, menurut saya salah satu alasan mengapa hubungan kita begitu kuat adalah nilai-nilai kita bersama dan komitmen kita bersama untuk mempromosikan kebebasan dan toleransi serta keragaman," paparnya.
Lebih lanjut, Kim mengungkapkan, hingga kini pihaknya masih menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan di Indonesia terkait KUHP.
"Kami masih menilai. Dan kami akan tetap berhubungan dengan semua pemangku kepentingan utama di Indonesia," pungkasnya.
AS Belum Terbitkan Peringatan untuk Warganya di Indonesia
Pasca terjadinya bom bunuh diri di Kantor Polsek Astana Anyar di Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (7/12/2022) pagi tadi, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Y Kim turut buka suara.
Diketahui, peristiwa bom bunuh diri tersebut menewaskan satu orang pria yang merupakan pelaku dan satu orang anggota polisi, serta beberapa anggota polisi lainnya dan satu orang warga sipil luka-luka.
Menurut Dubes Amerika, pihaknya belum mengeluarkan peringatan untuk warganya yang tinggal di Indonesia.
Kim mengatakan, untuk dapat mengambil langkah yang tepat, pihaknya masih harus memantau perkembangan peristiwa bom bunuh diri sekaligus serangan terhadap aparat kepolisian tersebut.
"Saya pikir kami sedang memantau apa yang terjadi, untuk melihat dengan tepat apa yang perlu dilakukan ke depan," ucap Kim saat jumpa pers di Kantor Kedubes AS, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022).
Ketika ditanyakan terkait peningkatan kewaspadaan bagi warganya di Indonesia, Kim menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan penegak hukum yang relevan di Indonesia untuk dapat segera mengambil langkah selanjutnya.
"Kami akan tetap berhubungan dengan otoritas penegak hukum yang relevan di Indonesia," katanya.
"Jadi kami menilai apa yang terjadi. Dan kami akan mengambil langkah-langkah tanggapan yang tepat ketika fakta-fakta menjadi lebih jelas," terang dia.
Lebih lanjut, dia berujar bahwa Indonesia dengan Amerika Serikat memiliki hubungan di bidang penegakan hukum, terkhusus antiterorisme.
"Saya harus menyebutkan bahwa kita memiliki kerja sama penegakan hukum yang sangat kuat dengan Indonesia, dengan berbagai lembaga," terang dia.
"Dan itu, tentu saja, termasuk upaya kontraterorisme," tandasnya.
Dubes AS Soroti Peristiwa Bom Bunuh Diri di Kota Bandung
Sebelumnya Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Y Kim menyoroti peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Kantor Polisi Sektor Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) pagi tadi.
"Kami mengetahui laporan ledakan pagi ini di Kota Bandung, bersama dengan laporan beberapa kemungkinan korban dan cedera," ucap Kim saat jumpa pers di Kantor Kedubes AS, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022).
"Jelas sangat sedih mendengar berita," sambungnya.
Kim mengaku berbelasungkawa atas peristiwa serangan yang terjadi di kantor polisi Indonesia.
"Atas nama Kedutaan Besar Amerika Serikat, saya menyampaikan belasungkawa tulus saya kepada mereka yang telah terkena dampak insiden ini," katanya.
Menurut Kim, dirinya tengah memantau perkembangan peristiwa tersebut dengan cermat. Dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan penegak hukum yang relevan di Indonesia.
"Saya pikir kami sedang memantau apa yang terjadi untuk melihat dengan tepat apa yang perlu dilakukan ke depan. Kami akan tetap berhubungan dengan otoritas penegak hukum yang relevan," ucapnya.
Dia menyebut, Amerika Serikat dengan Indonesia memiliki kerja sama di bidang penegakan hukum dalam hal kontraterorisme.
"Saya harus menyebutkan bahwa kita memiliki kerja sama penegakan hukum yang sangat kuat dengan Indonesia, dengan berbagai lembaga," terang dia.
"Dan itu, tentu saja, termasuk upaya kontraterorisme," tandasnya.(rpi/muu)
Load more