Kendaraan listrik tentunya juga membutuhkan produksi infrastrukturnya. Untuk itu pengembangan baterai lithium merah putih sudah diinisiasi UNS bersama Pertamina melalui mini plant di Solo.
Sementara fasilitas daur ulang dan perbaikan baterai lithium, dicanangkan UGM dan Pertamina untuk memurnikan kembali mineral dalam baterai lithium untuk keperluan industrial grade.
Inovasi elektrifikasi transportasi tidak hanya hadir dari perguruan tinggi, tetapi juga dari tingkat SMK seperti inovasi sepeda motor listrik oleh SMK Negeri 5 Malang dan motor trail listrik oleh SMK Nasional Malang.
Kampus Energi Terbarukan
Dunia pendidikan juga tak kalah untuk memimpin upaya penanganan krisis iklim. Inisiatif yang sangat menonjol adalah program kampus mandiri energi dengan menggunakan panel tenaga surya.
Saat ini Institut Teknologi Sumatra sudah bisa memenuhi 1MWp (Mega Watt Peak), Universitas Tanjung Pura sebesar 1,5 MWp, Universitas HKBP Nomensen Medan sebesar 0,8 MWp, Institut Teknologi Malang sebesar 0,5 MWp, sementara Universitas Negeri Manado sedang melakukan pembangunan fasilitas energi serupa berdaya 0,4 MWp, diikuti oleh puluhan perguruan tinggi lainnya.
Universitas Indonesia juga memperkenalkan UI-Greenmetric untuk mendorong standarisasi kampus hijau dan telah diikuti oleh 1.000 perguruan tinggi dunia.
Saat ini, ada Program D4 Spesialisasi 1 Tahun Energi Terbarukan pada 4 politeknik di bawah Kemendikbudristek (Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Ujung Pandang) dan PEM Akamigas di bawah Kementerian ESDM yang merupakan bagian dari RESD Program didukung oleh Pemerintah Swiss. Ada program D4 Teknik Energi terbarukan di Politeknik Negeri Jember.
Load more