Jakarta -Lanjutan kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Adapun ramai soal wanita yang keluar dari kediaman Ferdy Sambo, Kini Pengacara ungkap sosok Elben yang disebut Bharada E dalam sidang, Minggu (4/12/2022).
Pada sidang terakhir, Bharada Richard Eliezer menerangkan di hadapan hakim suatu peristiwa yang terjadi di rumah Ferdy Sambo yaitu seorang wanita menangis sambil keluar dari rumah jalan Bangka tersebut. Pengacara ungkap sosok Elben yang disebut Bharada E dalam sidang.
Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) yakni Ronny Talapessy buka suara soal terkait kesaksian kliennya, sebelumnya Bharada E dalam persidangan beberapa hari lalu sempat dituding berbohong oleh pihak Ferdy Sambo.
Kesaksian Bharad E yang dianggap berbohong saat dia meliha seorang wanita menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo.
Menariknya, Ronny Talapessy memberi sedikit bocoran yang berhubungan dengan sosok perempuan yang dilihat kliennya tersebut.
"Mengenai perempuan yang menangis tersebut, Bharada E sudah memberikan kesaksian yang sebenar-sebenarnya. Yang menarik ada nama Elben yang kita sudah tanyakan kepada petugas swab yang menjadi saksi bahwa benar ada nama Elben dalam list PCR," ujar Ronny saat dihubungi wartawan, Sabtu 3 Desember 2022.
Bharada E bersama Kuasa Hukumnya, Ronny Talapessy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. (tim tvOnenews / Muhammad Bagas)
Ronny membeberkan sedikit tentang sosok Elben yang disebut-sebut dalam kesaksian Bharada E beberapa hari lalu. Dia mengatakan Elben sering menemani sosok perempuan yang menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo itu.
"Elben ini yang aktif menemani perempuan tersebut (perempuan yang dilihat Bharada E menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo)," kata Ronny.
Meski demikian, dia belum mau menjelaskan secara rinci terkait pria yang bernama Elben ini. Dia mengatakan akan memberikan kejutan kecil saat persidangan selanjutnya.
Ronny menambahkan, kesaksian Bharada E dalam sidang itu juga sudah disampaikan kepada pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Maka itu, kata dia, jika Bharada E berbohong, maka status Justice Collaboratornya akan dicabut.
"Nanti satu-satu kita bikin kejutan. Yang pasti hal ini sudah disampaikan Bharada E ke LPSK juga. Jadi, dia mempertaruhkan juga status JC nya. Kalau dia bohong status JC nya akan dicabut," tutur Ronny.
Bharada E ungkap kronologi peristiwa keluarnya wanita menangis dari rumah jalan Bangka
Sebelumnya, saat memberikan kesaksiannya di hadapan majelis hakim, Bharada E menyampaikan saat di rumah Sambo di Jalan Bangka terdapat momen peristiwa ada perempuan menangis. Perempuan itu muncul dari dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.
Paparan Bharada E itu saat majelis hakim bertanya terkait peristiwa yang membuat Putri Candrawathi dan Sambo mengalami pertengkaran dalam rumah tangganya.
"Ada peristiwa lain yang misalnya semacam pertengkaran PC dengan FS?," tanya hakim.
Bharada E pun menjelaskan kejadian pada Juli 2022. Saat itu, ia naik piket bersama almarhum Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Bulan Juli saya agak lupa tanggalnya. Saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum (Brigadir Yosua). Padahal, almarhum ini ajudan ibu, tapi karena bang Mathius menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling," ujarnya.
"Ada kejadian tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taro di mobil," lanjutnya.
Saat itu, diduga Putri dan Sambo sedang cekcok. Putri sempat keluar bersama dirinya, Brigadir J, dan Mathius. Mereka ketika berkendara dengan dua mobil.
Lalu, Richard menceritakan setibanya Sambo di rumah Bangka pun juga turut dalam kondisi marah. Tapi, Sambo langsung masuk ke dalam rumah.
Selanjutnya, Yosua pun mengatakan, dengan menghimbau Bharada E akan ada teman Sambo yang datang ke rumah tersebut. Kendati, Richard tak mengetahui kedatangan teman Sambo.
"Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Elben yang datang rekannya bapak," jelas Richard.
"Pas datang saya nggak lihat...Bang Yos bilang tidak ada selain kami berdua (Yos dan Matheus) yang ada di dalam rumah, area kediaman Bangka. Yang di belakang ada Romer, Saddam, ART di depan ada saya, alfon sekuriti," ujar Bharada E.
Lantas, Bharada E pun mengatakan tidak mengetahui hal apapun yang terjadi di dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.
Namun, selang beberapa saat kemudian, tetiba muncul seorang perempuan dari dalam rumah sambil menangis. Perempuan yang tidak diketahui oleh Richard identitasnya, langsung meminta untuk memanggilkan drivernya.
"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang fon ada orang keluar itu. Ada perempuan, saya ga kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam," tuturnya.
Menurut dia, perempuan itu tengah mencari drivernya. Bharada E pun bergegas mencari driver yang dimaksud perempuan tersebut. "Saya lari ke samping saya panggil drivernya. Perempuan itu naik baru pulang," lanjut dia.
Kemudian, Bharada E menjelaskan setelah kejadian tersebut, Sambo akhirnya lebih sering pulang ke rumah Saguling. (viva/ind)
Load more