Bahkan, dia juga belum mendapat informasi dari warganya terkait penangkapan terduga S terlibat jaringan teroris dan ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Nggak juga karena saya mungkin lagi kerja juga ya. Mungkin ke rumah dan saya tidak ada. Tapi warga juga tidak cerita dan heboh terkait penangkapan oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri," ungkapnya.
Menurut Mursid, sejak beberapa hari terakhir ia tidak melihat Kompol S untuk melaksanakan sholat di masjid. Biasanya, ia katakan, Kompol S kerap sholat berjamaah di masjid baik siang maupun malam hari.
"Pantes beberapa hari ini saya jarang lihat dia di masjid. Biasanya saya sering lihat. Biasanya aktif namun sejak beberapa hari terakhir tidak ke masjid," ungkapnya.
Untuk diketahui, sampai saat ini pihak Densus 88 Antiteror belum memberikan keterangan resmi terkait penangkapan kedua oknum kepolisian yang diduga jadi pemasok amunisi tersangka teroris di Lampung tersebut.
Diketahui, dua anggota Brimob Polda Lampung diduga terlibat jaringan teroris yaitu Kompol S dan Bripka L ditangkap Densus 88 dari pengembangan penangkapan terduga menyuplai senjata api kepada terduga teroris berinisial TW di Jalan Kucing RT 42 RW 07, Purwosari, Metro Utara, Kota Metro, Sabtu (12/11/2022).
Tim Densus menyita 12 buku tentang agama, 2 DVD kaset tentang jihad, yang ditemukan di rumah terduga teroris, TW lalu dikembangkan Densus 88 dan menangkap anggota Brimob Polda Lampung berinisial berpangkat Kompol S dan Bripka L, S dan L diduga menyuplai amunisi dan senjata api kepada terduga TW.
Load more