Tak hanya itu, ternyata hasil autopsi dari jasad satu keluarga tersebut juga menunjukan mereka meninggal dalam waktu yang berbeda-beda.
Petunjuk lain yang didapat polisi yaitu adanya kapur barus dan bedak bayi yang diduga digunakan untuk menghilangkan bau mayat.
Sementara baru-baru ini, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menyampaikan analisisnya terkait adanya kemiripan kasus di Kalideres dengan kasus di Amerika Serikat (AS) yang terjadi pada 1997.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menyampaikan analisanya terkait dugaan yang menjadi penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres.
Adrianus menduga empat anggota keluarga yang tewas tersebut memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.
Atas pernyataannya, banyak warganet yang penasaran dengan sekte apokaliptik. Lantas, apa sih sekte apokaliptik itu?
Apokaliptik merupakan aliran yang percaya akan datangnya penghakiman Tuhan karena dunia ini sudah rusak dan akan digantikan oleh dunia baru.
Dalam dunia baru itu yang baik akan dianugerahi kebaikan, sedangkan yang jahat akan dihukum. Kejadian ini tidak hanya terjadi di indonesia, di luar sana ada kejadian yang serupa.
Salah satunya adalah kelompok Heaven's Gate yang dipimpin oleh Marshall Applewhite. Kelompok ini menggerakkan bunuh diri massal terbesar dalam sejarah AS pada tahun 1997.
Alhasil, 39 orang tewas yang terdiri dari 21 wanita dan 18 pria dalam proses bunuh diri tersebut di dalam sebuah rumah dalam waktu tiga hari.
Mereka seolah menunggu keyakinan apokaliptik terjadi, termasuk salah satu yang tewas adalah pemimpin sekte ini, yakni Applewhite.
Update Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Jenazah satu keluarga Kalideres ternyata masih berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Kasubag Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Wulan mengatakan keempat jenazah tersebut siap diserahkan kepada pihak keluarga.
"Masih ada (jenazah di RS Polri) belum diambil keluarga. Rencana hari ini (diambil)," ujar Wulan, Senin (14/11/2022).
Wulan menjelaskan dirinya belum dapat memastikan kapan waktu pengembalian jenazah tersebut karena masih menunggu koordinasi dengan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Dia mengatakan nantinya keempat jenazah akan terlebih dahulu diserahkan kepada penyidik yang menangani perkara. Selanjutnya, baru diserahkan ke pihak keluarga inti.
"Kita tunggu dari penyidik Polres (waktu pengambilan). Untuk visum sudah Jumat. Tinggal ambil saja (jenazahnya)," jelasnya.
Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati melakukan autopsi terhadap keempat jenazah di Kalideres. Diketahui jenazah itu terdiri dari pasangan suami Rudyanto Gunawan (71), istri Renny Margaretha (68), anak Dian (42) dan adik ipar Budyanto Gunawan (69). Hasil autopsi menunjukkan tidak ditemukan luka penganiayaan terhadap tubuh empat jenazah tersebut. (mg2/ant/nsi/rem)
Load more