Bahagia Berakhir Jadi Kesedihan, Anak Petani Digugurkan Menjadi Polwan Setelah Dinyatakan Lulus
- VIVA.co.id
Setelah diberitahu, Sulastri kemudian ditahan di Polres Ternate dan tidak dipulangkan ke Polres Kepulauan Sula.
"Pada saat saya diberitahu dari SDM selanjutnya seperti apa, tidak diberitahu lagi, dan ditahan di Ternate," ungkap Sulastri.
Saat itu, Sulastri mengaku tetap menunggu dari Agustus sampai 1 November baru ada surat keputusan untuk sidangnya ada. Setelah menerima surat di bulan November 2022 ini, ternyata berisi pergantian peserta Bintara Polri.
Isi dalam surat itu, kata Sulastri, tidak ada pencantuman dalam surat kompetensi khusus (Bakomsus). Tetapi dalam ruangan sidang, barulah ditulis di spanduk Bakomsus Kesehatan.
"Isi suratnya dari Polda Maluku Utara. Kemudian dalam persidangan itu mereka tanya saya, papa kerja apa. Saya bilang, papa hanya Petani serabutan, ada kerja apa ya kerja, kalau tidak ada ya sudah," kata Sulastri saat ditanya dalam persidangan itu.
Sulastri gugur Karena tidak memenuhi syarat
![]()
Sulastri Irwan (via VIVA.co.id)
Belakangan, pihak Polda Maluku Utara memberi tahu Sulastri dalam persidangan itu. Pihak Polda Maluku menyebut jika Sulastri Irwan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan gugur sebagai Calon Polwan.
Alasannya, karena umur Sulastri telah melewati, dan digantikan dengan orang di posisi peringkat keempat. Di posisi peringkat keempat itulah casis Rahima Melani Hanafi yang merupakan keponakan polisi berpangkat AKBP
"Mereka bilang alasannya mengenai umur, dan yang hadir dalam sidang itu ada juga. Peringkat 4 dan 5, diminta untuk tanda tangan berita acara kelulusan mereka," ungkap Sulastri menceritakan sembari mengusap air matanya.
Karena sudah dinyatakan gugur, nama Sulastri Irwan pun diganti langsung dengan Rahima Melani Hanafi yang merupakan ponakan salah satu perwira berpangkat AKBP, yang bertugas di SDM Polda Maluku Utara.
Saat itu juga, Sulastri ingin berbicara untuk memberi saran, hanya saja dirinya ingin menunggu sidang selesai. Parahnya, Sulastri malah ditarik paksa oleh pihak psikologi Polda Maluku Utara untuk konseling.
"Mereka bilang peserta yang tidak terpilih, silakan psikologis untuk konseling. Saya sempat berdiri bicara langsung yang psikologi tarik, jadi saya langsung bilang pak saya tidak gila. Saya hanya ingin bicara dan saya ingin pertanyakan, tapi mereka tidak kasih kesempatan untuk bicara," ungkap Sulastri Saat ini, Sulastri hanya bisa merenung dan bersedih atas apa yang dialaminya.
Load more