Kotawaringin Timur, Kalteng - Upaya untuk menumbuhkan minat baca masyarakat, khususnya bagi warga daerah pesisir yang terpencil dan masih sulit mendapatkan akses pendidikan yang layak, membuat jajaran Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), akhirnya merasa perlu berbuat, hingga lahirlah perpustakaan terapung yang dinamakan Kapal Melek Huruf.
Salah satu kapal patroli yang disulap menjadi perpustakaan terapung tersebut yaitu KP XVIII-2004, milik Dirpolairud Polda Kalteng, yang dikomandani Bripka M.M Siregar.
"Semua ini berawal dari giat patroli rutin kami diwilayah perairan di Kalteng. Dibeberapa daerah pesisir, kami melihat banyak waktu warga usia sekolah yang terbuang percuma, hanya karena sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan mereka masih sangat terbatas," kenang Bripka M.M Siregar.
Secara terus terang, Siregar, mengaku cukup sedih melihat keadaan ini. Sepanjang waktu, kebanyakan anak-anak dan remaja diwilayah pesisir seusai sepulang sekolah, hanya diisi dengan bermain dan bermain.
"Saya pernah bertanya dengan mereka, kenapa kegiatannya sepanjang waktu hanya bermain saja?, kenapa tidak belajar atau membaca buku untuk menambah wawasan?. Ternyata jawaban mereka sungguh miris sekali, yaitu mereka tidak memiliki buku untuk dibaca. Jadi sekolah sepertinya hanya formalitas saja," kata Siregar.
Berawal dari itu, akhirnya dirinya mempunyai pikiran untuk berbuat lebih guna membantu mempersiapkan masa depan anak-anak pesisir. Atas izin dan restu dari pimpinannya, Siregar bersama kru kapalnya akhirnya menyulap kapal patroli mereka menjadi perpustakaan terapung, yang mereka beri nama, Kapal Melek Huruf.
Load more