Selain itu dirinya juga mengimbau agar pegiat media sosial maupun media, untuk lebih selektif dan melakukan riset yang benar, bukan sekedar mengejar klik atau pageview serta taat azas jurnalistik.
Sebelumnya, beredar di media sosial maupun disebuah media online nasional yang menyebutkan Kota Singkawang sebagai satu dari empat kota wisata esek-esek. Ironisnya muatan konten tersebut menyerang kaum hawa dari etnis tertentu.
Tokoh pemuda Condong Singkawang, Jarwok juga mengaku geram lantaran konten tersebut telah mencemarkan nama baik Kota kelahirannya.
“Kalau mereka sekadar klikbait untuk cari duit, sebaiknya datang kesini, lihat sendiri faktanya seperti apa, itu perilaku yang tidak pantas dalam membuat konten di media sosial,” kata Jarwo. (Twh/ito)
Load more